Temenin Ke Toilet


“Nad! Pleaseeeeeeee….,” rengek Dinda sambil menarik-narik lengan seragam Nadia, teman sebangkunya.
“Iiiih, sendiri aja sih, Din! Gue engga mau melewatkan sedetikpun tanpa melihat wajah rupawannya Pak Aryo, lo ngerti kan?” balas Nadia, masih kekeuh untuk tidak beranjak dari bangkunya dan menatap lurus ke satu titik, guru Matematikanya, Pak Aryo.
“Lo tega banget sih sama temen sendiri, Nad! Udah gak tahan gue, lagi juga masih ada satu jam lagi kali lo bisa mantengin pak Aryo,” Dinda makin gelisah, dihentak-hentakkannya kakinya ke lantai terus-menerus.
“Gak, gak, gue lagi fokus!” tegas Nadia. “Tuh sama Melly aja sana!” suruh Nadia sambil menggerakkan dagunya ke arah Melly.
“Ck! Melly kan sama aja kayak lo, fans beratnya Pak Aryo!” ujar Dinda sebal, kali ini ia juga menggoyang-goyangkan badannya. Lalu, diguncang-guncangkannya pundak Nina yang duduk di depannya, “Nin, Nin, anterin gue yuk ke toilet….”
Nina menoleh sambil mendengus sebal karena merasa terusik, “Sendiri aja kenapa, sih?”
“Malu gue! Kan harus ngelewatin kelas IPS yang anak-anaknya suka nongkrong di depan kelas dan ngata-ngatain. Ayo dong!”

Di sudut yang lain, Linda hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah manja Dinda yang kelihatan paling gelisah sendiri di dalam kelas. Entah apa yang membuatnya gelisah dan apa yang sedang dibicarakannya dengan Nadia dan Nina tadi, hanya saja tingkah gelisahnya membuat Linda tertawa sendiri.

Sedetik kemudian Linda merasakan sesuatu bergejolak di perutnya. 'Ini pasti gara-gara sambel tadi siang,' pikirnya. Ia segera melangkah dari tempat duduknya, hendak ke toilet.

“Mau kemana, Lin?” tanya Melly.
“Toilet, Mel.”

Beberapa menit kemudian, Linda memasuki kelas dengan perasaan lega karena terbebas dari perut mules dan bisa berkonsentrasi lagi mendengarkan penjelasan Pak Aryo. Begitu ia duduk, ia sempat melihat Dinda masih dengan kedua kakinya yang tidak berhenti bergoyang dan tangan yang memegang bagian perut, seperti menahan sesuatu yang kini membuatnya kesakitan.


Jika terlalu bergantung dengan orang lain, terkadang membuat langkahmu terhambat di dalam mengerjakan sesuatu yang kamu inginkan dan nantinya kamu akan menyesal, lho. Jadi, menjadi pribadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain akan membuatmu lebih leluasa bergerak dalam menggapai apa yang kamu inginkan. ^^

Comments

  1. itu kenapa yang kebelet nggak diajakin sekalian aja Ray?? khan sekalian ke kamar mandi @.@
    hehe
    iya bener banget setuju luarrr biasa deh. menjadi peribadi mandiri, tidak menggantungkan hidup setiap saat pada orla apalagi menggantungkan kebahagian itu jauh lebih enak!! *jadigalau

    ReplyDelete
  2. kan ceritanya si Linda gatau apa yg lagi diomongin atau dikerjain si Dinda, meyk. jadi, dia sih langsung aja ke toilet. heheheh.
    setujuuuuu meyk! :)

    ReplyDelete
  3. Bener. Kalo kita terlalu tergantung sama orang lain, waktu orang lain itu nggak bisa ada buat kita, kita akan sulit buat maju. Dalam hal apa pun, bahkan dari yang paling kecil kayak ke toilet sekali pun.

    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa, semakin bertambahnya usia harus semakin dewasa. tul gak tul gak. :D

      Delete
    2. harus semakin mandiri juga maksudnya hehe

      Delete
  4. waaa bener, kalau tergantung dengan orang lain otomatis kita cuman ada di belakang merena aja. kalau nggak ada mereka bisa aja kita jatuh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa, tidak memungkiri kalo kita adalah makhluk sosial yg membutuhkan orang lain. tp bukan berarti harus bergantung dgn orang lain. selagi bisa dikerjakan sendiri, kenapa harus nunggu orang lain? hehe :D

      Delete
  5. Iyaaa, jangan sampe bergantung orang lain. Apabil orang lain nggak ada buat kita. Bakalan susah sendiri. Intinya kita harus mandiri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yapp, intinya harus mandiri, kan udah gede, udah gak disuapin lagi. :D

      Delete
  6. ringkasan dari quote "Jika terlalu bergantung dengan orang lain, terkadang membuat langkahmu terhambat di dalam mengerjakan sesuatu yang kamu inginkan dan nantinya kamu akan menyesal, lho. Jadi, menjadi pribadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain akan membuatmu lebih leluasa bergerak dalam menggapai apa yang kamu inginkan. ^^" adalah JANGAN MANDJAAAAAAA.....

    ReplyDelete
  7. wah judulnya aja udah mengundang rasa penasaran hehe, lucu ceritanya kak ada hikmah nya dikit, ya dikit karena cuman 'jangan manja' hehe

    ReplyDelete
  8. lah...ketoilet aja minta ditemenin...
    Ntar kalo kburu pipis dikelas gmn coba... :D
    Mandiri itu memang perlu..
    Karna terkadang orang2 yg kita butuhkan tak selalu ada disisi saat kita benar2 butuh sekalipun...

    ReplyDelete
  9. Wah keren! ternyata ada pesan tersemunyi! :D

    ReplyDelete
  10. setuju.. jangan selalu bergantung sama orang lain...
    harus lebih pede dan percaya sama diri sendiri...karena orang lain gak selamanya ada buat kita...

    ReplyDelete
  11. Pesan moral dari kebelet ke mandiri dapet. Bener banget tuh. Setiap kita memang wajib bsia mandiri dan nggak selalu bergantung pada orang lain.

    Mandiri yang bertanggung jawab:)

    ReplyDelete
  12. Sepakat, sebaiknya belajar untuk mandiri dan meng-empower diri agar tidak terlalu bergantungan dengan orang lain... Bisa dimulai dari kamar sendiri, hehe

    ReplyDelete
  13. Setuju nih., kita emang membutuhkan orang lain, tapi gak boleh terlalu tergantung sama orang lain..

    ReplyDelete

Post a Comment

monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga