Sunday, June 8, 2014

Kusuka Tulus dan Lirik-liriknya


Siapa yang kenal Tulus? Nah kan, banyak yang kenal. Iya, pendatang yang cukup baru di bilantika musik Indonesia ini memang terkenal bersuara apik, adem ayem, dan jazzy banget. Belum lagi, beberapa lirik lagu di albumnya ia tulis sendiri. Ini dia yang bikin gue makin jatuh cinta sama dia. Lirik-lirik bikinannya meaningful dan positif. Nah, saking ngefansnya gue sama doi, postingan ini gue khususkan untuk menampung lirik-lirik lagu Tulus. Check 'em out!


-Gajah-

Setidaknya punya tujuh puluh tahun
Tak bisa melompat kumahir berenang
Bahagia melihat kawanan betina
Berkumpul bersama sampai ajal



Besar dan berani berperang sendiri
Yang aku hindari hanya semut kecil
Otak ini cerdas kurakit berangka
Wajahmu tak akan pernah ku lupa



Waktu kecil dulu mereka menertawakan
Mereka panggilku gajah, ku marah
Kini baru ku tahu puji di dalam olokan
Mereka ingatku marah
Jabat tanganku panggil aku gajah



Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku



Kecil kita tak tahu apa-apa
Wajar bila terlalu cepat marah
Kecil kita tak tahu apa-apa


Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik



Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disitu masih rela jadi tamengku



Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku

courtesy of: http://www.metrolyrics.com/gajah-lyrics-tulus.html



Setau gue, lagu berjudul Gajah ini bercerita tentang masa kecil Tulus yang sering dipanggil "Gajah" oleh teman-temannya. Nah, di lagu ini Tulus kasih respon positif tentang panggilan "Gajah" tersebut, meskipun dulunya ia sempat marah dijuluki "Gajah." Wajar lah anak kecil.




-Baru-

Tak perlu kau ajak aku bicara
Tak akan pernah ku mendengar-nya
Ini aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah dengar dari telingamu

Tak perlu pesolek berwangi bunga
Tak akan mampu luluhkan hatiku
Ini aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah mata dari pandanganmu


(Reff)

Nikmatilah kejutanku
Ini aku yang baru
Nikmatilah rasa rindu
Tak lagi di kuasamu

Tak perlu gelitik aku tertawa
Tak lagi kulihat ada yang lucu
Ini aku yang dulu namanya terus jadi sisipan tiap leluconmu


(Reff 2x)

Dari dulu kamu tau
Patuh aku demi kamu
Dulu lalu tinggal dulu
Inilah aku yang baru


(Reff 2x)

courtesy of http://www.metrolyrics.com/baru-lyrics-tulus.html 


Lagu sepanjang 2 menit 57 detik di atas ini ditulis Tulus tahun 2013 dengan bantuan sahabatnya, Ferry Nurhayat. Aransemen musiknya ditangani langsung oleh produser Tulus sendiri: Ari Renaldi. (sumber)

Untuk sementara, dua ini dulu lirik-lirik lagu yang ditulis sendiri oleh Tulus dan gue favoritkan. Silakan kalau mau dipakai buat karaokean. Tapi, lagunya download sendiri ya. Hehehehe.

Keep Calm and Enjoy Free Time

Hai!
Salah satu penyakit dari seorang pecinta deadline yang menikmati kesibukkan di detik-detik akhir adalah "merasa ada yang salah dengan waktu lowong atau kosong." Entah penyakit ini dialami oleh semua deadliner atau cuman gue doang. Tapi, beberapa orang pecinta kesibukan di detik-detik akhir deadline yang gue tanya mengakui hal yang sama, bahwa sering kali kita merasa aneh kalau ada jam kosong.

Biasanya rempong nyelesein pekerjaan yang berceceran mepet deadline. Lalu ketika mereka sudah terselesaikan, tibalah gue di waktu-waktu lowong. Waktu-waktu lowong buat gue adalah waktu-waktu tanpa deadline, tanpa ada list pekerjaan yang harus diselesaikan satu demi satu dengan sesegera mungkin. Nah, di waktu lowong macam ini, gue sering banget ngerasa aneh atau ngerasa ada yang salah atau ngerasa "ini yakin gak ada kerjaan yang harus gue beresin? jangan-jangan i miss a thing." Nah, efek selanjutnya setelah tidak yakin dengan waktu lowong, biasanya gue mulai menduga-duga ada pekerjaan yang kelewat atau malah takut jangan-jangan ada pekerjaan yang lupa gue kerjain. Terus, gue akan berada dalam lingkaran "ngerasa ada yang salah" dan "jangan-jangan ada yang lupa dikerjain" itu melulu selama waktu lowong. Pernah ngalamin kayak gitu juga gak?

Hal di atas gue sebut penyakit karena gue jadi kurang menikmati waktu lowong yang mungkin memang sudah jatahnya atau sudah waktunya gue terima buat nyantai atau "atur nafas" sejenak. Bete kan.

Tapi, makin ke sini, gue belajar untuk ngilangin penyakit itu sih. Caranya dengan sebisa mungkin bikin things to do list, beserta deadlinenya. Jangan lupa nyentang-nyentangin hal-hal yang udah beres. Nah, kalau sudah kecentang semua berarti tanggung jawab untuk nyelesein hal-hal tersebut udah kelar. Lalu, syukuri dan nikmati waktu-waktu lowong. Kalo kemudian penyakit itu dateng di waktu lowong gue, cuekin aja. Toh gue udah berusaha bertanggung jawab nyelesein tiap pekerjaan sebaik mungkin, buktinya adalah things to do list yang udah kecentang dan pekerjaan itu sendiri. Kalau ternyata benar ada pekerjaan yang kelewat atau lupa dikerjain, berharap Tuhan memberi orang-orang yang ngingetin pekerjaan tersebut, jadi bisa segera kita kerjain. Tapi, kalau engga ada tanda-tanda ada pekerjaan yang lupa dikerjain berarti semua udah beres, penyakit itu dicuekin aja. Kadang-kadang kita emang perlu nyuekin perasaan sendiri kalau itu engga ada manfaatnya.


Lagi pula, workers, sudah menjadi hak kita kok menikmati waktu-waktu lowong setelah bekerja keras. Jadi, jangan ngerasa aneh lagi and just enjoy your FREE TIME! kayak gue sekarang ini. Waktu lowong, daripada waktu kebuang buat ngebingungin mau ngapain, mending buat ngeblog. Yuhuuuuuu!


Thursday, June 5, 2014

ada.

ada saat dimana seseorang sangat lelah, bahkan untuk memindahkan cangkir kopi. tubuhnya serasa remuk redam. apa yang ia kerjakan sebenarnya tidak seberapa karena ia tidak sedang berada dalam sebuah proyek pembangunan gedung yang menuntutnya untuk memindahkan bata-bata. tetapi, ia letih karena dirinya berkelahi. lawannya adalah dirinya sendiri. pikirannya tidak berhenti berargument, mempertanyakan, bahkan memutar ulang masa lalu. jika ia menang melawan dirinya berarti dirinya yang lain kalah. jika dirinya yang lain menang, maka dirinya kalah. lalu, makin letih lah tubuhnya ini. ketika bahkan ia lelah untuk memindahkan cangkir kopi, tapi tetap ia memindahkannya. ia tiba pada saat sebuah kata tidak ada pengaruhnya, karena saat ia berkata lelah, toh tangannya tetap harus memindahkan cangkir kopi. ia berharap bisa berdamai dengan kondisi. saat ini ada cerita yang sudah malas untuk diungkapkan karena akan sulit baginya untuk mempercayai lawan bicaranya akan mengerti atau malah menambah perih. kini, hanya ada sisa rintih yang tak terkatakan, "Tuhan, maaf, aku letih. Tolonglah aku yang lemah ini."

u wont really understand until we come to the end. now just believe that my God is good.

if u think it's easy, it isn't.
if u think im happy, im not.
if u think im proud, no.
if u think i wanna be longer here, unfortunately i dont.
the one and only reason to stay is a hope.
i still keep a hope.
that one day these tears are used to the glory of my God.
at the end, people will know and praise Him to the high.
cause this is about God's story, not mine.
im only a tool. a minor character in His whole story.
at the end those that mock me will praise Him because of His work through these painful paths.
i will not be willing to walk on the rough path if God dont go with me and put a grace of hope to keep me walking on.

Waspada Gudang Celotehan Bajakan!

Belakangan ini gue iseng buka blog gue setelah sekian lama gak terjamah. Gue iseng aja ketik keyword "Gudang Celotehan" di Googl...