Tuesday, August 30, 2011

Gara-Gara Kembang Api

Senin malam ketika Facebookers, Tweeps, dan pejabat-pejabat di tivi sedang memperdebatkan kapan sebenarnya Lebaran diantara tanggal 30 dan 31 Agustus, gue malah asyik selonjor di halaman rumah, menatap langit yang mulai kehitam-hitaman, bukan menghitung banyaknya bintang karena malam itu juga bintang ga hadir, tapi menikmati letupan-letupan yang disertai percikan-percikan berwarna-warni yang sangat kontras dengan background langit hitam, kembang api. Engga perlu lama-lama menunggu tahun baru 2012, engga usah jauh-jauh melancong ke Monas, cukup duduk manis di halaman rumah beralaskan sendal jepit dan jadilah gue nonton kembang api for free sambil sesekali mencoba mengabadikannya dalam jepretan kamera ulung dan mem-videokannya saking cantiknya kembang api.


Para tetangga yang kebanyakan bocah-bocah yang sama, tersangka utama pemasang petasan saat hari-hari puasa, kali ini memainkan kembang apinya karena berniat takbiran, menyambut Idul Fitri yang sudah dinanti-nanti, sampailah kerinduan Lebaran itu dalam keceriaan letupan apik kembang api. Area rumah gue dan sekitarnya pun mulai heboh dengan euforia (seharusnya belum) takbiran. Dentuman kembang api, jejeritan bocah-bocah yang kegirangan, teriakan para tetangga yang usianya sudah lebih tua yang menyuarakan "PERANG! PERANG!" (emang kagak nyambung deh tuh si abang =,="), pula samar-samar suara dari toa masjid yang menggemakan takbir, semua terdengar menjadi satu dalam detik-detik yang sama.

Ketika sedang asyiknya mantengin kembang api, berkeliaranlah pikiran gue. Kembang api ini mengingatkan gue akan satu part dalam sebuah novel-novelan tak kunjung usai saya ><. Di sana gue nulis tentang tokoh cowok yang nembak si tokoh cewek di sebuah acara khusus hanya untuk menonton kembang api di lapangan terbuka, lalu di tengah kebisingan suara kembang api, terjadilah ajang menembak (bukan ceweknya ditembak-dorrr-isdet, tapi katakan-cinta-ihir-terima-terima :D). Bodohnya, gue mikir kalau itu adalah part paling romantis yang gue tulis, padahal seandainya aja gue bikin aksi menembak itu di dalam lautan pas lagi diving tanpa alat bantu pernapasan, itu akan lebih romantis, romantis sadis (=,="). Nah, berawal dari menonton kembang api, lalu ke salah satu part di novel abal gue, dan berlanjutlah ke salah satu cita-cita gue semasa SMP dulu. Gue pengen bikin novel paling romantis yang pernah ada. Nyahahahahaha! gue hanya bisa menertawakan cita-cita gue yang satu itu mengingat kalau modal gue hanya imajinasi :p Ya, namanya juga cita-cita, namanya juga mimpi, untungnya belum ada larangan untuk bermimpi seajaib-ajaibnya, seunik-uniknya, jadi bermimpilah sesuka-sukanya :D

Pikiran tentang kembang api, part di novel abal, dan mimpi untuk bikin novel paling romantis, berdurasi hanya beberapa menit gara-gara menonton kembang api.


malam (seharusnya belum) takbiran, halaman rumah.

berilah judul sesukamu

Kepala mengantuk ke dinding: kenapa ini terus-menerus terjadi? dan bagianku hanya mengurai air mata penutupan.
Tak dengarkah kamu berulangkali sudah kuteriakan namamu sampai urat-urat nadiku menegang?
Mungkin memang kau begitu tuli dibutakan cinta cita yg sejak lama kauidam dan pengejaran untuk merengkuhnya didekapanmu selamanya.
Atau mungkin aku masih kurang keras meneriakimu.
Mungkin juga selama ini aku hanya berteriak tanpa berani mengeluarkan suara karena begitu takut kelak kau beranjak makin jauh.
Ibaratnya sedang ada dalam perlombaan lari, kau sedang berlari dan aku pun. Kau sedang mengejar target dan aku pun. Kau berpeluh mengejar targetmu, aku berpeluh mengejarmu, hingga ku tau sendiri tidak akan pernah ada garis finish karena kita saling mengejar, mengejar apa yg sedang mengejar, dan itu kubilang kebodohan.
Menyukai itu membodohi diri sampai kehilangan akal budi untuk membedakan yg mana yg bodoh yg mana yg wajar.

Facecook note, by Rayi W Karyadi on Saturday, July 30, 2011 at 11:16pm

Judulnya Kalimat-Kalimat yang Menyentil

Dijupuk dari sebuah novel rekomendasi teman SMA, berjudul 2 Impal, terbitan Galang Press.

1. Torino (T): "kekuatan cinta luar biasa, Gun. Tak ada yg bisa melumpuhkannya."
Gundari (G): "tapi cinta juga punya pertimbangan lain."
T: "kekuatan cinta pasti bersatu. Yakinlah."
G: "jujur aku kurang yakin." (P.288)

2. Kaigia (K): "Cinta datang dan pergi tanpa pernah kita ketahui."
Gundari (G): "jadi biarkan saja?"
K: "jangan! Harus jeli."
G: "Jeli apanya?"
K: "jeli untuk tahu kapan kita biarkan datang dan kapan kita biarkan pergi."
G: "Bah!" (P.324)

3. Hikmat itu darimanakah datangnya
atau akal budi dimanakah tempatnya
ia terlindung dari mata segala yang hidup
bahkan tersembunyi bagi burung di udara
kebinasaan dan maut berkata
hanya desas-desus yang sampai ke telinga kami. (P.313)

4. "Kesabaran" itu bukan barang mewah, jadi harus "diobral." (P.9)

Hampir Mau Habis

Pasirku hampir habis
Hanya tinggal beberapa senti saja dari ujung kerucut
berjatuhan beramai-ramai tak mengenal kata tunggu
beriringan memasuki segitiga yg baru, sang waktu yg masih perawan
jam pasir

dalam milyaran pasir, ak bersyukur
mendapati satu kesempatan
dalam milyaran butiran, ku bertanya
kenapa hanya ada satu
dalam milyaran kepingan, ku mengeluh
ah, kelihatan.a memang hanya satu
dalam milyaran pasir, ku meragu
apa benar-benar hanya ada satu
dalam milyaran debu, ku berharap
semoga tidak hanya satu

pasirku terus bergulir
jatuh dalam buru-burunya tak kenal kata tunggu
pasirku hampir habis seiring asaku makin terkikis

Sunday, August 28, 2011

Postingan Galau

Labil. Galau. Mungkin dua kata itu sangat cocok untuk menggambarkan kondisi mental dan perasaan gue akhir-akhir ini. Bukan gue pengen ikut-ikutan ber-galau ria seperti di update-an status Facebook atau tweet-an di Twitter dengan menggunakan kata galau, tapi karena memang gue lagi GALAU!! ><


Menulis tentang postingan ini pun engga jelas arahnya kemana, tujuannya juga apa, pokoknya postingan ini rasa-rasanya hanya nyampah. Ya, tentang sampah hati gue. Seperti biasa. Ya, akhir-akhir ini rasanya gue kayak lagi ngemut permen nano-nano 2 ton, jadi ga abis-abis, berbagai rasa terus-menerus gue cicipi, senang, kecewa, sedih, takut, geregetan, dkk. Tapi, kebanyakan rasa asem, kecut kayaknya di minggu-minggu ini. Mungkin karena efek liburan mau usai dan gue harus bertolak ke kota kecil buat kuliah lagi, Salatiga. Entah kenapa gue benci perpisahan, walopun itu perpisahan yang udah jadi ritual biasa gue lakuin kayak balik ke Salatiga setelah liburan di rumah terhangat. Rasanya masih ada seonggok iri dan sesal tertinggal di sudut terpojok diri gue tentang keinginan gue untuk masuk PTN yang lokasinya area JaBoDeTaBek, sehingga gue bisa pulang-pergi kuliah-rumah, ketemu keluarga setiap hari, kalau mau main atau ketemuan sama temen-temen semasa sekolah dulu pun mudah, tinggal cari waktu free atau weekend, engga harus nunggu 4 bulan, libur semesteran. Walaupun begitu, gue pastinya tetep bersyukur untuk setiap hari, setiap rasa yang gue lewati.

Juga, terselip rasa rindu beserta milyaran tanda tanya menyerang di pikiran gue kayak petasan perkawinan adat Betawi, karena ada begitu banyak hari, tetapi hanya ada secuil-cuilnya kesempatan untuk bertemu dan mulai terkuak kalau gue kayaknya perlu menyudahi semua angan-angan bodoh tentang si bodoh itu. Pun, hati menjadi lebih sensitif dari gigi sensitif yang habis melumat es krim, gue pun mudah emosi, lalu mudah mengeluarkan aneka hujat, umpatan, ungkapan rasa dongkol, sebal, kesal, dan sakit hati, yang mungkin sudah lama hanya terbendung dan tertutupi kata sabar dan syukur, kini engga tahan dan meronta, lalu melahirkan serangkaian kata-kata amarah yang tak enak didengar, menyakiti hati orang lain, dan mengacaukan hari. Maaf. Bertubi-tubi maaf. Mengingat hal tersebut, gue menyadari kalau gue hanya seonggok daging yang diberikan nafas yang punya banyak kelemahan dan kesalahan, yang engga sempurna walaupun bercita-cita untuk sesempurna mungkin. Kata-kata kasar itu buktinya. Namun, di minggu pagi, perihal itu, gue dapet pencerahan lah istilahnya, kalau gue engga bisa terus-terusan memandang gue yang lemah yang gampang terhasut si jahat, tapi mengubah fokus pandangan gue ke Pencipta gue yang berkuasa dan penuh kasih, yang kuasaNya melebihi apapun, dan dengan kuasaNya itu yakin dan percaya aja kalau kuasa dan kasihNya turut campur tangan dalam proses pembentukan dan pertumbuhan onggokan daging yang bernafas ini, gue. Yang intinya gue engga boleh egois dengan mandang kalau gue lemah, gue payah, gue engga bisa, gue kasar, gue, gue, dan gue, tapi pandanglah DIA yang mampu mengubah itu semua menjadi indah. Hhhh... terimakasih ya, Tuhan :)

Huaaahhh, bener-bener curhat gue. Ya beginilah akhir-akhir ini, gue pun sampe ga nafsu nulis dan membengkalaikan blog ini untuk sementara (karena emang pulsa inet gue juga abis, hehehe :p), tapi herannya gue tetep nafsu makan, malah nafsu makan gue tambah gede. Huh, itu kebiasaan jelek gue untuk melampiaskan emosi lewat makan sebanyak-banyaknya, setelah itu makin stress deh ngeliat pipi makin ngegelembung aja -,-"

Well, berhubungan postingan kali ini engga penting, hanya curhatan belaka. Jadi, gue cuma bisa ngucapin makasih buat yang sudah sudi membaca postingan ini ya, yang numpang lewat aja juga makasihh :))
Oh iya, lusa udah lebaran, Mari bersukacita! selamat Lebaran! Saatnya berburu ketupat dan opor ayam beserta kawan-kawannnya! yaaayy! :9

Tuesday, August 16, 2011

Balada Kenangan

kenapa ada orang yang suka sekali menyimpan barang-barang kesukaannya?
kenapa orang itu spesial membuat kotak khusus untuk menyimpan mereka di sana?
kenapa seringkali setiap kali bersedih, ia membuka kotaknya, lalu tersenyum?
kenapa seringkali setiap kali bahagia, ia membuka kotaknya, lalu makin tersenyum?
kenapa ia begitu menjaga mereka?
Itu kenapa ia tidak ingin kehilangan mereka.
Karena tidak semua barang yang sudah tidak ada entah hilang, terjatuh, atau dicuri, tidak bisa semudah itu diganti dengan yang baru.
Meskipun wujud mereka yang baru sama persis dengan yang lama.
Tapi ada dua bagian dari mereka yang tidak terganti, kenangan dan maknanya, itu yang tidak dimiliki si yang baru. Itu yang mebuat mereka berbeda begitu rupa dengan yang baru. Itu alasannya.
Namun, di atas itu semua, kenapa aku sudah mengetahui sebuah kalimat yang intinya "belajarlah untuk memegang segalanya dengan tangan terbuka, sehingga suatu saat kamu sudah siap ketika itu hilang," karena ketika terjadi padaku sebuah kehilangan, aku harus siap dan bisa terima meski nyatanya seperti merenggut organ tubuhku sendiri. baiklah.

HUT RI (di Kampung Saya) Sepi Pengunjung

17 Agustus tahun 45
Itulah hari kemerdekaan kita
hari merdeka nusa dan bangsa
hari lahirnya bangsa Indonesia
MER DE KA
sekali merdeka tetap merdeka
selama hayat masih di kandung badan
kita tetap setia tetap sedia
mempertahankan Indoneesiaaa
kita tetap setia tetap sedia
membela negara kita

Lirik di atas itu gue lagi iseng-iseng aja ngetes masih apal lagu 17 Agustus atau engga, sekalian juga kalau ada pembaca yang luping (lupa-lupa inget) sama salah satu lagu nasional itu bisa diingatkan lagi, maklum di era sekarang ini boro-boro lagu nasional, anak-anak kecil aja lebih apal lirik lagunya Justin Bieber ketimbang lagu selamat ulang tahun. Apa Bebeh Bebeh Oohh Bebeh Bebeh-nya Justin Bieber diremix jadi lagu ulang tahun aja kali ya atau dibuat lagu 17an? 17 Agustus tahun 45 bebeh bebeh ooohh bebeh bebeh itulah hari kemerdekaan kita oohh bebeh (agak kesrimpet juga ternyata --")

courtesy of simbah gugel
Ngomong-ngomong soal 17 Agustus, pas liat kalender eh ternyata 17 Agustus udah nangkring di depan mata aja. Engga terasa ya mungkin karena 17 Agustus tahun ini bertepatan dengan bulan puasa jadi yang diinget cepet-cepet lebarannya (berburu ketupat dan opor ayam! hha! :9). Inget gak sih biasanya dalam rangka menyambut datangnya hari kemerdekaan ini setiap daerah atau kampung suka ngadain lomba-lomba 17an? Gue yakin salah satu dari kalian pernah jadi juara di paling engga satu dari sekian banyak lomba 17an itu kan? Untuk menambah nostalgia 17an, lomba-lomba yang biasanya menjadi lomba langganan itu ada lomba kelereng, balap karung, pukul kendi, makan kerupuk, sepeda hias, jalan santai, tarik tambang, panjat pinang, sepakbola bapak-bapak yang pake kostum daster, dan masih buanyak lagi lomba-lomba 17an yang unik, konyol, tapi ngangenin maksimal!
courtesy of simbah gugel
Selain itu, setiap kampung juga pasti punya ciri khasnya sendiri dalam hal menghias kampung dengan ornamen-ornamen 17an, seperti menghias atau menggambar gapura, pasang bendera yang sepanjang janur nikahan yang warnanya malah mejikuhibiniu bukan merah-putih lagi, pasang bendera yang kecil-kecil melintang di sepanjang jalan kayak jemuran tali, de-el-el. Kalau inget sama hal-hal yang sudah tersebut di atas rasanya begitu terasa banget semangat menyambut kemerdekaan bangsa sendiri, kehebohannya sering ngalahin ngerayain hari ulang tahun sendiri, dan gue yakin para pahlawan yang udah gugur di medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini juga tersenyum bangga (iiihhh horor juga :s)

jepretan abal sendiri
Meskipun begitu, entah semangat '45 dalam menyambut HUT RI di kampung-kampung mana pun di Indonesia ini masih terasa sampai HUT-nya yang ke 66 di tahun ini atau sudah luntur. Semoga masih terasa! Walaupun di kampung gue sendiri, HUT RI sepi pengunjung. Biasanya di kampung gue 3 minggu atau 2 minggu sebelum tanggal 17 Agustus, warga sudah mulai ramai memasang hiasan 17-an untuk menghias kampung ataupun rumah mereka sendiri. Pula, sudah dibentuk panitia 17-an yang biasanya mulai nyebarin selembaran pengumuman berbagai lomba, lapangan yang menjadi arena berlaga beraneka lomba pun sudah siap pakai, dan sudah terlihat menjulang pohon pinang ber-oli yang tak berdaun tapi berhadiah semacam ember, sarung, panci, dll. Betapa euforia 17an-nya sangat kental dan 'nendang' banget dulu. Gue sekeluarga pun sering ikut ngeramein pesta 17-an ini dengan ikutan lomba sesuai umur masing-masing. Dan gue inget, gue dapet hadiah uang 3 ribu perak karena menang lomba balap kelereng. Jelas dong menang, pake sendok bebek! (kidding!:p)
berkibarlah terus sang saka di tiang lampu. merdeka! :p
Sayang, keceriaan bin hebring itu engga terlihat sekarang di kampung gue. Hari ini udah tanggal 16 dan besoknya udah 17 belum terlihat tanda-tanda akan ada lomba-lomba 17an, jalanan juga sepi dari ornamen bendera. Satu-satunya bendera merah-putih yang terpasang ada pada tiang lampu jalan rumah gue. Melihat sepinya HUT RI tahun ini di kampung gue, gue nyoba nyimpulin mungkin karena bulan puasa tahun ini bertepatan dengan bulan Agustus, jadi ya pastinya engga ada lomba-lomba yang kemungkinan besar akan membatalkan puasa, kayak balap kerupuk dan panjat pinang yang bikin aus. Seandainya saja lomba-lomba yang berhubungan langsung dengan mulut dan makanan, dan yang bikin kecapean itu diganti dengan lomba lain yang engga ngebatalin puasa kayak lomba goyang jempol terasoy atau lomba lipsing sinta-jojo atau lombanya pindah malem sekalian ngeronda, sehingga meskipun puasa tapi tidak mengurangi semangat dan semarak 17an dan para pejuang yang sudah gugur pun tetap bisa tersenyum di alam sana (bayangin deh. Hiiiiiiiii :s)

Anyhow, itu hanya mimpi gue belaka. Sepertinya 17an di kampung gue bener-bener akan sepi pengunjung. Ya apa boleh dikata, apa boleh dibuat, anggaplah perayaan 17-an tahun ini versi diam, sunyi, dan senyap, dimana kita sekali-sekali merayakan 17an tidak dengan kehingar-bingaran lomba, tapi lebih dengan ketenangan seperti para pejuang yang sudah tenang di alam sana (kyaaaaaa! ngelantur! ><). Atau, kalau ingin tetap merasakan lomba-lomba 17an, mungkin gue akan ke kampung sebelah atau berburu ke TK atau SD yang ngadain lomba, itupun kalau urat malu gue udah putus kegaet tiang bendera :p


However, gue tetep ngucapin:
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA yang ke-66 untuk seluruh rakyat Indonesia yang kebetulan nyasar di blog ini (haha!). Semoga semangat '45 yang sering disebut-sebut itu tetap dan benar-benar memang ada di jiwa kita untuk bersumbangsih bagi bangsa ini dalam bentuk apapun, seperti buang sampah pada tempatnya atau kurangi penggunaan tissu (go green! :p). Juga, semangat kita untuk berkarya ataupun berkerja di bulan ini tidak dilembekan oleh karena puasa ya :)

Sunday, August 14, 2011

Just hurted

Actually, I felt wonderful today, for I went to church, had lunch, and had a crispy chat together with my family. Also, I attended the gratify "bukber" with my elementary school pals, how I really missed them! Those were great! My day on this Sunday would be perfect with gladness before at night I received some rack words from a friend. He said what he wanted to say, I know it was his right to do or say whatever he wanted and surely who was I to forbid it? All I could do just letting him and keeping silent. That was me to prefer keeping silent when I was in the high emotion, no words I would say. ALthough I knew that his words that he wrote on the social networking were not exactly directed to me, but hey, boy, I felt it! Human had feeling! I saw that words for me and it hurted me. I was sad and didn't suppose he would write all such that words. Yet, it wouldn't make my tears drop and never. Well, I just hurted. I just tried to convey what my heart wanted to say. Anyway, I learned that I would be wary to write something to express my emotion in order to not to give offense others. Anyhow, I thanked God for today :)

Saturday, August 13, 2011

God! Siasat! God!

Kemaren, tepatnya tanggal 12 Agustus 2011 adalah hari Jumat (buat yang lupa :p), tapi kali ini bukan Jumat sembarang Jumat buat gue, melainkan Jumat yaaaangggg...... dengdengdengg (musik horor) yang... hebringgg, boo! yaamsyongg! (langsung membanci --"). Mungkin tiap dari kalian mempunyai kesan masing-masing tentang Jumat kemarin, maybe ada yang "Jumat yang full effect" karena abis nonton Transformer 3D yang katanya keren gila, atau "Jumat asoy geboy" karena abis jalan seharian sama pacarnya (pasti bengkak-bengkak tuh betisnya :p), atau "Jumat yaa alhamdulilah yaa" karena berhasil puasa full seharian di tengah-tengah cobaan dunia yang menggouda. Lain lagi dengan gue, gue menyebut Jumat kemarin itu "Jumat yang makan pepes sambil gulum permen, apesss mennnn!" Why?? Baca terus ya (keliatan pengen bgt dibaca :p)

Tanpa ada alasan yg jelas, seadanya aja gue nulis tentang ini, cuma sekedar mengabadikannya, sayang banget soalnya kalau tragedi di hari Jumat ini dilewatkan begitu saja di blog-blog-an gue ini (hha!), ibaratnya kayak udah dapet tiket Transformer 3D ehh ternyata bioskopnya hari itu bangkrut (imajinasi parah). Jadi gini, pasti kalian yang sudah menjadi mahasiswa/i ada yang namanya pengambilan matakuliah buat semester baru kan atau yang di PTN biasanya nyebutnya KRS (Kartu Rencana Study)??? Nah, gue juga mengalami KRS-an itu hari Jumat kemarin, tapi julukan di kampus gue beda, SIASAT.

Siasat ini sebutan buat pengambilan matakuliah di semester baru, ya sejenislah sama KRS. Menurut gue sendiri, siasat itu kayak ajangnya mahasiswa/i fakultas gue untuk menunjukan gigi mereka dalam kelihaian meng-klik mouse. Yap! Siasat kita via maya atau secara OL. Makanya terkadang ga salah juga kalau gue berlama-lama di depan leptop karena itu akan semakin mengasah bakat gue dalam klik-mengklik (alibi!). Anyway, Siasat ini pun seperti sebuah tradisi semesteran dimana akan terjadi gonjang-ganjing pengambilan kelas. Oleh karena itu, untuk mengusahakan agar lebih baiknya, Siasat ini sempet bergonta-ganti sistem, gue sendiri kurang ngeh sistemnya apa aja, yang paling inget ya sistem Siasat semester ini. Siasat semester ini diadakan per-angkatan per-jam, dimulai dari angkatan paling uzur (hoho!). Angkatan gue sendiri, 2009, dapet jatah siasat pukul 11.00-12.00.

Demi kelancaran siasat gue sendiri, pagi-pagi engga buta gue udah bangun, lalu membuka hari dengan doa (wuidiiihhhh), soalnya mau siasat (haha! :p). Jadi, gue minta dukungan dulu gitu ceritanya dari Yang di atas biar Siasat lancar dan gue sendiri dapet kelas sesuai target. Jam 9 tet gue udah langsung capcus berburu warnet yang koneksinya semoga aja cepat dan sinyal kuat, then I got it! Awalnya gue agak sedikit terkejut (aw aw aw!) pas liat charge paketnya 7000/2 jam dan gue akan menghabiskan waktu lebih dari 4 jam, hmh.. diitung-itung ... bodo lah, biasanya makin tinggi harga warnet, makin cepet koneksinya (motivasi diri). Gue pun duduk anteng sambil ngotak-ngatik Facebook dan Twitter di menit-menit awal. Beuuhh, chat list gue isinya temen-temen seangkatan semua, sempet mikir "ada apaan nih rame-rame? wifi jebol?" (sok bego) dan news feed pun mulai bermunculan status-status yang

Wednesday, August 10, 2011

5 icons: 5 Personil Baru

Engga hanya 7 icons yang berisi kumpulan gadis-gadis canteekk dan bisa lalalalala yang lagi eksis, tapi juga ada 5 icons. Belum pernah denger 5 icons? tenang, kalau belum pernah denger berarti kalian normal (haha!), karena 5 icons adalah kumpulan maskoki cantik, lincah, kiyut, imyut-imyut, dan bisa mangap-mangap yang baru saja menjadi personil baru di keluarga gue. Jadi, kalau diitung-itung jumlah personil keluarga gue ditambah 5 icons ada 11 orang, ehmm... lebih ding ada beberapa jenis burung juga di rumah. Eittsss, tapi rumah gue bukan kebun binatang, cuma mirip (sama aja --")

Anyway, Sabtu yang lalu bokap gue baru beli 5 maskoki oren yang unyu-unyu, kelima-limanya nyaris kayak maskoki kembar, orennnnn semua engga ada bedanya. Usut punya usut, kayaknya Babeh gue parno beli maskoki yang warna item karena maskoki item yang dulu pernah kita punya itu sosok yang antagonis, suka nyerang maskoki lain, walaupun pada akhirnya nasibnya sama aja kayak maskoki lain, isdet! That's why sekarang malah beli maskoki warna oranye semua, sekilas nampak seperti jeruk yang ranum (ngeces tapi masih sadar itu ikan bukan buah ><). However, untuk tetap membuat yang sama itu berbeda dan buat lucu-lucuan aja, gue memberi nama kelima maskoki itu: koka, koki, koku, koke, koko. Kreatif banget kan namanya? (hmh, cerdas!) Sekarang, engga perlu bingung lagi kalau mau manggil mereka, semisal lupa sama nama mereka pun, inget-inget aja deretan huruf vokal.

Koka, Koki, Koku, Koke, Koko
Filosofi kenapa membeli maskoki adalah mungkin iseng. Sebenernya mereka itu dibeli untuk mengisi akuarium yang sudah lama kosong ditinggal sesepuh ikan yang terdahulu, pernah ada Louhan, Arwana, dan Maskoki, yang semuanya bernasib kompak, mati. Selain itu, dengan melihara ikan maskoki bisa jadi penghilang stres, nge-refresh pikiran dengan ngeliat ikan-ikan unyu yang wara-wiri dan mangap-mangap, entah kenapa itu yang jadi alasan bokap buat beli ikan, tapi gue juga percaya sih, daripada ngeliatin adek gue wara-wari nahan boker, yang ada bawaannya malah pengen tawuran. Betewe, gue pun ada rencana mau pelihara ikan di kos, lumayan buat ngilangin stres kalo pas banyak-banyaknya tugas akhir semester, kan bisa jadi temen ngopi dan ngelembur (cah ronda banget deh --"), juga temen curhat kalau ada dosen yang hobinya ngasih tugas tak ber-prikemahasiswaan.

Harapan gue buat 5 icons ini semoga mereka bisa sehat jiwa dan raga sampai kakek-nenek dan bisa menambah keceriaan di keluarga gue. Maklum, ortu sering di rumah sendiri, ditinggal anak-anaknya menuntut ilmu (salah apa si ilmu pake dituntut?--a), jadi mereka inilah penghibur dan pengganti anak di rumah (*eh?). Satu lagi doa gue untuk 5 icons, semoga Boni si anjing patroli engga tau-tau loncat ngobok-ngobok akuarium dan ngajak main mereka di dalem mulut lalu perutnya. AMIN!

Welcome to the jungle, 5 Icons!
Enjoy your new happy family, dudes! :p

Monday, August 8, 2011

at that night

At that night,
for the first time,
I saw you again and had no worry anymore,
for you looked okay.
I was glad you were okay,
although we didn't do any long chats.
I wish there would be a flashback.
Yet, it never happened.
Anyway, just less than a second, we touched each other
to express "good bye"
and you went away
I lost my chance
It didn't matter if He didn't want it to happen
Be careful, Buzz!
Be still okay!
see you later if He didn't mind.

Sunday, August 7, 2011

Buka Bareng Pelatih :)

Satu hal lain lagi yang menjadi ciri khas bulan puasa dan pasti kebanyakan pembaca juga engga bakal ngelewatin hal ini, ow ow apa dia??? ya dia adalah gathering atau nama gaulnya sering banget disebut "Buka Bareng." Sekelebat tentang Buka Bareng, ini adalah sebuah kegiatan yang biasanya diadain di bulan puasa (yaiyalah pan buat buka puasa bersama) dimana sekelompok orang kumpul bareng di suatu tempat makan entah itu kafe, restoran, dapur rumah temen, atau warteg, buat buka puasa bersama sekaligus bercuap-cuap atau ngobrol girang bareng. Biasanya kesempatan Buka Bareng ini dimanfaatkan pula untuk temu kangen atau reunian, makanya akan ada serentetan topik untuk diobrolin dan waktu 5 jam itu GAK CUKUP!
Logo McD-nya keliatan kan? haha
Begitu pun dengan gue yang engga mau ngelewatin join Buka Bareng temen-temen SMP hari ini, berlokasi di McD Gaplek. Awalnya ini acara agak sedikit ambigu jadi atau engganya karena masalah nentuin tanggal yang pas biar semua personil bisa dateng itu sulit banget, lebih sulit dari ngupil pake jempol kaki (*iyuwh><), ya itu semua karena saking kangennya kita setelah berabad-abad eh bertahun-tahun ga ketemu dan pengen banget ketemu satu kelas komplit tanpa ada yang absen, tapi kerinduan itu gue rasa emang 10:100 sih, susah banget kecuali kalo emang kita balik ke masa-masa SMP dimana pasti ada satu hari satu kelas komplit personil. Kendala itu pun berhasil teratasi dengan kenekatan kalau tanggal 7 ini deal untuk Buka Bareng, walaupun jujur agak berat banget engga bisa ketemu beberapa temen lain yang engga bisa dateng (ayo, kapan-kapan buber lagi! *megangperut)
lihat apa yg sudah mereka makan, Tuhan? *sokdramatis:p
Well, sembari nunggu makanan dateng (maklum do'i ngaret, antriannya panjaaaanggg), topik yang jadi bahan obrolan kita pas buber ini engga jauh-jauh dari mem-flash-back masa-masa SMP, yang kocak, yang unik, yang malu-maluin semua diumbar-umbar lagi, nyaris membuka aib lah, haha! Tapi memang hal-hal itu yang bisa bikin kita menjerit "iiiiihhhhhh kangeeeeeeeennn!!" dan ketawa-ketiwi ngakak-ngikik sampai lupa waktu tapi tetep inget perut alias kita gak lupa makan. Topik obrolan yang paling kocak menurut gue adalah ketika ada salah seorang temen yang nyeletuk "Eh, dulu lo duduk paling belakang kan?", "Iya, dulu gue duduk di belakang lu," "Si ini kan temen sebangkunya si itu," de-el-el. Jadi, topik soal urutan tempat duduk saat kita masih berputih-biru di kelas pun kita bahas dan masih apal. Sumpah! Ngangenin!

Betewe, otewe, baswe, hal lain yang nyenengin dari buber plus-plus temu kangen ini adalah saat-saat kita ngeliat perubahan physically dari manusia-manusia yang "very long time no see" ini, ada yang berubah sangat drastis, ada yang still the same, dan ada yang berubah sedang-sedang saja maksudnya engga begitu berubah banget, masih dengan ciri khas-nya. Ya itulah yang kalau dipikir-pikir lucu juga kalo time has changed us and it will always be, pasti ada perubahan sekecil apapun itu, tapi sebuah kebanggannya adalah walaupun ada perubahan, tapi kita masih saling kenal, saling ingat, saling senyum, itu baru namanya "silahturahmi" buat gue. Dan sekali lagi kalau bisa dibilang time is the king, dia yang mempertemukan, dia pula yang memisahkan, tapi at least dia memberi kesempatan dengan adanya gathering ini. Terkadang untuk mendokumentasikan sebuah moment indah itu engga cukup hanya dengan kata-kata dan foto, tapi paling engga itu sudah mewakililah kalau ada satu hari dimana kita pernah kumpul-kumpul, cerita-cerita, seneng-seneng (jadi inget lagunya Project Pop -Ingatlah Hari Ini- *rampoktisu y.y).
<3 Pelatih
 Special thanks to the big fam of Pelatih, my nice junior high school pals ever for the memorable "Buka Bareng".
See you guys next time! :)

Friday, August 5, 2011

Sometimes When We Touch -Olivia Ong-

I heart this song and sing it loud over and over. I dunno recently I love mellow songs, probably that's the way I show my feeling and comfort myself. By the way, I found this song from another blog and at the same time I felt in love with it. Then, I searched for the mp3 and the lyrics. Afterward, I took my best position straight to the screen and do karoke-ing on my way. It's damn great! If you wanna join me karoke-ing this song, you can download it by clicking the title of the song below and just sing the lyrics ;) Enjoy! :D

-Olivia Ong-

You ask me if I love you
And I choke on my reply
Id rather hurt you honestly
Than mislead you with a lie
And who am I to judge you
In what you say or do
Im only just beginning
To see the real you

And sometimes when we touch
The honestys too much
And I have to close my eyes and hide
I want to hold you till I die
Till we both break down and cry
I want to hold you till the fear in me subsides

Romance and all its strategy
Leaves me battling with my pride
But through all the insecurity
Some tenderness survives
Im just another writer
Still trapped within my truth
A hesitant prize fighter
Still trapped within my youth

And sometimes when we touch
The honestys too much
And I have to close my eyes and hide
I want to hold you till I die
Till we both break down and cry
I want to hold you till the fear in me subsides

At times Id like to break you
And drive you to your knees
At times Id like to break through
And hold you endlessly
At times I understand you
And I know how hard you try
I watched while love commands you
And Ive watched love pass you by
At times I think were drifters
Still searching for a friend
A brother or a sister
But then the passion flares again

And sometimes when we touch
The honestys too much
And I have to close my eyes and hide
I want to hold ya till I die
Till we both break down and cry
I want to hold you till the fear in me subsides
Subsides

Es Ijo Lumut

Apa sih yang ngangenin di bulan puasa? Pasti banyak banget dari mulai kegiatan berpuasanya, petasan, sampai es buahnya, ya engga? ya engga? ya engga? Gue sendiri walaupun engga ikut menjalankan puasa, tapi ikut menikmati es buahnya, hahaha.

Seperti kata iklan-iklan, 'berbukalah dengan yang manis', itu bisa berati buka puasa sambil ngaca (narisistus :p), tapi kayaknya maksud itu kalimat adalah berbuka puasa dengan minuman yang manis-manis (secara itu kalimatnya iklan sirup :p). Ada buanyak buanget aneka minuman khas berbuka puasa yang pastinya seger dan manis, kayak kolak, es buah, cocktail, es timun suri, cendol, cincau, es pisang ijo, es sirup, apalagi ya? (*garuk-garuk kepala sambil ngeces), ya dan kawan-kawannya lah. Nah, terkadang juga para ibu rumah tangga suka berkreasi sendiri membuat minuman berbuka puasa sesuai kreatifitas masing-masing. Kebetulan hari ini Ibu dan gue juga berkolaborasi untuk menciptakan minuman segar dan kocaknya kita minumnya pas jamnya buka puasa, padahal kita kagak ikutan puasa (hahaha_red.)


This is it! Proudly present Moss Green Ice atau Es Ijo Lumut. Kenapa dinamakan Es Ijo Lumut bukan karena bahan bakunya dari lumut, tapi karena hasil akhirnya yang berwarna hijau melumut-lumut (mirip lumut) dan karena yang buat adalah member dari Ikatan Jomblo Lucu kayak Marmut (puas? puas? puas? haha), sebenernya ini minuman juga bisa dikasih judul Es Curhat (wkwkwk, fine!).

Sekedar untuk men-share hasil karya kami, di sini gue bakal membagikan bagaimana cara bikin Es Ijo Lumut ini. Aslinya ini es sama kayak es-es buah pada umumnya cuma diganti nama n komposisinya aja. Berikut komposisinya: Sirup rasa melon, melon, timun suri, blewah, kolang-kaling, ager-ager ijo, susu kental manis putih juga boleh. Cara bikinnya pun really really piece of cake alias 'kecil', mamen!

1. Di wadah atau mangkuk yang sudah disiapkan, diisi dengan air putih, lalu diberi sirup serasa-rasanya bakal manis. Aduk rata.
2. Melon dan blewah dikeruk pake tutup botol biar bentuknya artisitik binti abstrak.
3. Timun suri, kolang-kaling, dan ager-ager ijo dipotong dadu.
4. Terakhir tumplekin jadi satu semua bahan-bahan yang ada ke dalam larutan sirup melon dan tambahkan batu es biar makin semriwing.
5. Kalau suka yang lebih manis, bisa ditambahkan susu kental manis putih :9

Does it look nice? :D
Selamat berkreasi dengan minuman es kalian masing-masing ya, kalau mau berbagi tips membuat minuman-minuman segar yang lain juga boleh nih dishare :)

Akhir kata (berasa pidato 17-an), gue mau ngucapin met berbuka puasa eaa kakak :D

Thursday, August 4, 2011

Bohlam

Tarjo adalah seorang perantau dari desa pelosok. Si lelaki bujang berusia seperempatan abad ini memutuskan merantau ke kota hanya untuk mengadu nasib di tempat yang dirasanya lebih baik dari asal muasalnya. Hanya dengan modal nekat dan beberapa peser receh, ia sukses menjejaki kota akhirnya. Kini, wajahnya yang sudah lusuh kian makin parah nelangsanya berkat tangannya yang tak menemukan sepeser receh pun di dalam saku celana atau pun di sisipan kolornya. Namun, bak tersambar petir, dengan buru-buru ia buka kain besar yang membungkus pakaian-pakaiannya dan menemukan sebuah bohlam.

"Nak, Ibu hanya punya sebuah bohlam, semoga bisa bermanfaat suatu saat," terngiang kata-kata pengantar dari Bunda tercinta sebelum ia berangkat merantau.

Dengan lengkungan senyum yang tak indah-indah amat, ia segera melangkah ke jejeran toko. Dari sekian banyak toko, ia memilih satu toko untuk menjual bohlam pemberian Ibunya.

"Saya mau jual bohlam, Pak," ucapnya dengan muka memelas sambil menunjukan bohlamnya.
"Kamu tidak lihat?" si penjual menggerakan kepalanya ke kanan dan kiri, memandang dagangannya. "Apa gunanya kamu menjual bohlam di toko lampu? Lagi pula terlalu banyak bohlam bisa membuat saya sulit membedakan yang mana yang asli atau palsu. Juallah di toko lain yang belum punya bohlam!"

Si bujang itu hanya bisa menunduk, menatap bohlamnya. 'Aku salah tempat,' batinnya.

what if the light lights in the light area...

Tuesday, August 2, 2011

Recommended Books

Beberapa hari kemarin gue sempet singgah di Gramedia Depok sekedar buat ngabisin waktu nunggu temen yang mau janjian ketemu (ciee ciee ihirr *loh?!, padahal ketemuan buat bayar utang *tipuu) dan gambar di bawah ini cukup mendeskripsikan gimana ekspresi gue waktu berkeliaran di dalem Gramed dari satu sudut ke sudut lainnya, dari satu rak ke rak lainnya, dan dari satu buku ke buku lainnya. Unfortunately, gue hanya bisa meraba kocek yang kempes, apeeesss menn ><.
Begitu turun dari eskalator, rak berlabel "Buku Baru" dan "Buku Laris" udah menyambut kedatangan gue dengan beraneka judul dan cover buku yang eye-catching banget dan money-catching (hayahh mengundang untuk dibeli maksudnya). Tambahannya lagi, kebanyakan buku-buku itu ditulis oleh orang-orang yang namanya udah melejit duluan sebelum diketahui ternyata juga suka menulis, kayak artis Fitrop n Indra Herlambang. Juga, banyak nama-nama lain yang buku-bukunya bikin mupeng sangat dan mejadi topik timeline di Twitter ataupun di media-media lain. Pokoknya ibarat lagi puasa di siang hari bolong terus ada anak kecil dengan muka malaikatnya lagi nge-srooott es teh di depan kita.

Berhubung kantong lagi gak bisa diajak sohiban buat ngeborong buku-buku yang bikin ngiler itu, alhasil gue meluapkan hasrat ter-pending atau sadisnya ter-cancel (nangis bawang putih Y.Y) buat beli semua buku itu dalam bentuk postingan kali ini yang mana di sini gue akan naroh beberapa judul recommended-books yang wajib buat dibeli atau paling engga dibaca. Kalau wajib dibaca itu artinya bisa dalam bentuk "usaha" apapun pokoknya baca tuh buku, baik itu usaha modal ataupun ga modal (jiahh curhat!). Okay, check these books out!

1. Poconggg Juga Pocong
Diliat dari judulnya apakah bikin bulu roma kalian merinding karena disuguhin salah satu hantu yang udah eksis di dunia perfilman, yap! pocong!? Tapi jangan ngibrit dulu karena ini bukan buku horor sembarang horor. Buku terbitan dari penerbit yang sama dengan buku-bukunya Raditya Dika ini, Bukune, menyajikan cerita horor yang juga bikin ngakak, istilahnya horor komedilah. So, ada keseimbangan antara merinding dan ketawa sampe nungging guling-guling. Walaupun gue belum pernah baca bukunya, tapi denger punya denger dari orang-orang yang udah baca katanya sih jenis tulisan dan kekocakan buku ini mirip-mirip Raditya Dika. Selain itu juga promosi buku ini udah booming di dunia maya sejak sebelum ni buku terbit dengan berkeliarannya si Poconggg, penulis buku ini di dunia per-twitter-an (@poconggg) dan per-facebook-an (mungkin nama FB-nya sama kali ya, hehe), mungkin ada dari kalian juga yang udah jadi follower-nya atau friend-nya di FB.
Apa! penulisnya poconggg???!! Cepe buat Anda! Iya, ini buku ditulis asli oleh si Poconggg 94oL yang punya FB n Twitter itu. Lihat kan gimana sekarang hantu bukan hanya eksis sebagai aktor film, tapi juga penulis??! agak ngeri juga (_ _!!). Even so, gue tetep memasukan buku ini dalam recommended books list ala gue, ya karena ke-eksisan dan ke-misteriusan si penulis, pula kekocakan buku ini. Cocoklah ini buku untuk yang abis selesai UAS atau yang frustasi nyari kerjaan part-time buat liburan panjang (curhat lagi! :p).

2. Madre
Ini buku terbaru dari koleksi buku karya Dee, Dewi Lestari, yang laris manis kayak timun suri yang hits pas bulan puasa. Seperti buku-bukunya yang terdahulu, bukunya yang satu ini juga bakal calon buku laris pastinya. Udah ga ditanya lagi kalau dengan gaya penulisannya yang menyentil-nyentil bikin penggemar novel atau buku-buku lain buru-buru ingin memburu buku yang satu ini. Because ehh because gue belum pernah baca (lagi! *jedotin kepala ke tembok*), jadi masalah review buku ini bisa temen-temen baca di http://www.suzannita.com/review-buku-madre/, itu review-nya sudah cukup bikin iler makin menetes untuk segera beli dan baca bukunya. Yang jelas, gue suka banget gaya nulisnya Dewi Lestari yang nyentil, penuh imajinasi, indahlah intinya, dan itu bikin ketagihan, so gue recommend buku ini buat kalian :)

3. Kening

This is it! Another recommended book for ya guys! Tau artis wanita yang sukanya pecicilan atau bisa dibilang hiperaktif, loncat sana-loncat sini, ga bisa diem, dan ada aja ucapannya yang gahooollll yang bikin ketawa-ketawa geli dengernya??? Dia lebih sering tampil jadi host bawel, juga oke punya acting-nya, dan ternyata juga jago nulis, cing! Dialah yang beken dengan nama Fitrop, Fitri Tropica, yang nama aslinya Rakhmawati Fitri (gue baru tau loh itu nama aslinya, fufufu). Jujur, pas gue ngeliat buku ini di Gramed, sekilas covernya cukup bikin dahi berkerut karena gambar di covernya rada engga jelas, gue ga ngerti arti dari covernya maksudnya, dan gue balikin tuh buku di raknya begitu aja. Tapi, besoknya gue nonton salah satu infotainment yang bilang kalau Fitrop ngeluarin buku judulnya Kening dan gue langsung tepuk kening. "Pengeeennnnnn!" batin gue. Ini buku perdana Fitri Tropica yang bertajuk Kening terbitan Terrant yang terinspirasi dari ejekan waktu kecil soal kening. Oiya, ternyata setelah diliat-liat lagi dengan seksama cover bukunya Fitrop keren punya! Bikin penasaran banget kalau engga segera baca bukunya ><. Juga ada sedikit bocoran nih, coba klik, ini berisi salah satu postingannya Fitrop yang membacakan salah satu bagian dari si Kening yang dia suka.

Nah, gimana? bikin penasaran kan tuh buku-buku? Klop banget buat dibaca pas lagi nunggu buka puasa atau buat ngisi liburan panjang yang bikin overdosis boring. Betewe, herannya, kenapa ada banyak buku keren kayak ke tiga buku di atas yang publish di waktu yang hampir bersamaan, bikin ngiler bersamaan, bikin kere bersamaan (curhat meneh! aw!). Well, bagi temen-temen yang dompet masih tebal dan tertarik dengan judul-judul buku di atas, bisa langsung ke toko buku kesayangan kalian untuk segera memboyong mereka. Kalau udah dibeli, bilang-bilang saya ya, yaaaa itu tadiii "usaha" buat baca hahaha. Okay, selamat berbelanja buku! :)

Makasih sudah singgah :)
Enjoy your days! Gbu :D

Waspada Gudang Celotehan Bajakan!

Belakangan ini gue iseng buka blog gue setelah sekian lama gak terjamah. Gue iseng aja ketik keyword "Gudang Celotehan" di Googl...