Aku melompat kegirangan seirama alunan nada-nada yang terangkai indah dalam sebuah kotak elektronik. Kepalaku seakan tidak cukup kuasa menahan sendi-sendi yang ingin turut berdansa. Bak bermain trampolin dan awan menangkapku dengan gumpalan-gumpalannya yang selembut foam cappuccino, namun cukup kuat untuk menahanku di atasnya. Seakan logika tak lagi berkuasa dan imajinasi naik tahta menjadi raja. Rasanya aku ingin menjatuhkan tiketku untuk kembali ke alam nyata, dan melanjutkan perjalanan di nirwana. Tapi, aku hanya melompat untuk melarikan diri. Aku menarikan tarian palsu. Aku berada di atas awan yang sekuat apapun dirinya tapi tak mampu menahan beban tubuhku walau hanya untuk sedetik. Aku bersenang-senang dalam kesemuan. Sekalipun langkahku ringan terbawa angin, namun luka perih di lutut masih terasa. Banyak hal yang kulakukan untuk menyenangkan diri dengan berbagai hiburan yang tersedia hanya untuk sekelebat, sekejap mengedipkan mata, semu. Dalam arti serta mertanya aku bersenang-senang untuk menutupi ketakutan yang ada. Aku bersorak-sorak bersamaan dengan nyanyian artis hanya untuk menutupi keragu-raguan, kekalutan, dan segala rona-rona negatif yang hadir sesukanya tanpa meminta persetujuan pemilik perasaan, hingga susah payah dia berusaha mengatasinya, tapi malah jatuh dalam kegiatan bersenang-senang semu. Menghela nafas dan selesaikan. Hhhhh....
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).