Mencicipi Biru (Sedih)

HOAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHMMM!!!!!!!!!!
Berasa beruang kutub habis bangun hibernasi.
Rasanya sudah berabad-abad gue ga nulis di gudang ini, untung belom jamuran binti lumutan ni blog. Sedari kemaren gue cuma nengokin ni blog tanpa menulis apapun di sini, rasanya saat itu gue benci menulis jadi mau nulis tuh beraaaaaaaaaaaaattttttt banget seberat kalau harus ngangkat Pretty cuma dibayar goceng (dibayar setriliun aja ga kuat, ini goceng? kebayang kan.hehe). Dan saat ini setelah gue menemukan kembali si mood-nulis yang ternyata ngumpet di ketek gue sendiri (he?), gue nulis lagi walaupun emang temanya engga penting, biasaa... cuma rongsokan isi hati.

Entah kenapa hari ini hati gue agak tersayat-sayat perih (uuggghh), sedih, dan rasanya mau nangis karena sepertinya hari ini gue banyak kehilangan sesuatu atau mungkin juga karena tinggal menghitung hari gue bakal balik ke Salatiga lagi, menjelma menjadi anak kos lagi dengan segala adat istiadat anak kosnya (><). Sesuatu yang terhilang hari ini dimulai dari bersenti-sentimenter rambut gue yang hilang (dipotong kali =____=') karena gerah. Juga, gue terlalu sibuk ngurusin jerawat di wajah dan sadar engga sadar rambut yang panjang itu turut mengambil andil atas menyeruaknya geng upil nyempil itu makanya segera gue pangkas, ya itung-itung buang sial juga (tampil beda mangsudnya). Tapi gue merasa kehilangan indahnya mahkota wanita karena pernah ada temen gue bilang gini "kalo cewek udah gede tuh bagusan rambutnya panjang, Ray" jadi gue merasa seperti kembali menjadi batita (bayi umur tiga tahun) lagi, maksudnya rasanya kehilangan aura "wanita dewasa"nya secara banyak mahasiswi yang rambutnya panjang menjuntai melambai-lambai bak nyiur di tepi pantai. Hal lain lagi yang turut membuat airmata gue ingin keluar adalah kabar yang gue dengar begitu buka facebook. Kronologisnya siang itu gue sengaja engga buka facebook karena bosen banget dan sorenya sepulang gue memangkas rambut, gue membuka facebook, dan langsung datang chat dari Elizabeth Novia Tayl, temen kampus gue yang mengabarkan kalau Pak Nico meninggal. Deg. Sekilas tentang Pak Nico, nama lengkapnya Nico Likumahuwa, dosen yang udah engga lagi muda dengan rambut dan kumis tebal yang sudah memutih itu pernah ngajar gue di kelas IC (Integrated Course) di semester pertama gue masuk kuliah. Banyak hal yang gue kagumi dari beliau selain karena pengalaman mengajarnya yang sudah kelas kakap, beliau juga satu-satunya dosen yang paling kocak dan dekat dengan mahasiswa (kesan pertama gue sejak menjadi mahasiswa baru yang masih meneliti tipe-tipe dosen dan sampai sekarang belum pernah gue menemukan dosen yang seperti beliau lagi). Banyak kenangan tercipta saat beliau mengajar yang engga akan pernah gue lupakan dan memang unforgettable because he was the one and only lecturer yang seperti itu. Rasanya gue ingin membuat entri khusus tentang beliau. Pokoknya Pak Nico, if more than 4 thumbs up I can give for you, surely I will give! :) Selamat jalan untuk beliau yang sudah tenang dan damai di sisi Bapa di Surga dan turut beduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan, menangislah lalu tetaplah kuat dan jangan lupa tersenyum. Satu hal lain lagi yang cukup mmbuat gue merasa kehilangan hari ini adalah perginya si "desing" yang engga tau kemana tapi gue yakin dia pasti kembali ke bukit, pondoknya. Sosok yang menabur rasa tanpa sengaja hanya dalam jangka kurang dari 30 menit itu mungkin pergi untuk menderai tawa bersama keluarga tapi entahlah, yang pasti gue merasa waktu libur di rumah yang masih tersisa ini akan gue jalani tanpa satu pijakan kaki yang sama dengannya, memang terlihat engga begitu penting tapi ya rasanya seperti itu... hmmhh indescriptive memang... Well, STOP MELLOW!!

Yah biarlah hari ini hati gue mencicipi rasanya sedih yang tanpa linangan air mata, engga harus menikmati tawa melulu. Seperti ada kata bijak "kesusahan hari ini biarlah untuk hari ini, esok punya kesusahannya sendiri", gue ingin menikmati hari ini dengan apa adanya hari ini, dengan usaha yang bisa gue lakukan, dan bersiap untuk hari esok yang memiliki kesusahannya sendiri tapi yang jelas Dia engga pernah lupa untuk membiarkan gue tertawa di waktuNya yang selalu pas itu. Well, enjoy today! Masih ada sekitar 6 jam lagi yang bisa gue nikmati di hari ini. Berharap esok hari tidak lagi biru tapi kuning, merah, hijau, coklat pokoknya mejikuhi(non bi)niu! ^^
thanks for reading! enjoy ur day and GOD bless :)

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga