Arak-arakan Expo Budaya UKSW '11

Kemarin gue akhirnya tiba di Salatiga setelah melalui perjalanan 12 jam dengan bus malem dan seorang bocah yang HIPERaktifnya minta ampun selama di dalem bus, herannya tuh bocah engga mabok atau eneg sama sekali, malah sibuk lari-lari sepanjang space bus yang di tengah itu yang memisahkan tempat duduk di sayap kanan dan kiri mungkin dia pikir 'wah, busnya ada lapangan futsalnya! Asyiikk!', sehingga bikin orang yang liat dia lari-lari malah pusing dan mabok sendiri. Memang dasar bocah bus malem! -_-'

Selama 5 hari ini gue akan ditemani Ibu dan adek gue yang nganterin gue pulang sekalian adek gue yang lagi nunggu pengumuman UN SMP itu liburan jadi otomatis gue akan menjadi tour guide dadakan mereka selama di Salatiga, tour guide spesialis kota-kemiri tepatnya. Hari pertama, Senin, dimana badan masih lemah-letoy-lesu-lemes-lunglai-dan LL yang lain, gue memaksa adek dan Ibu untuk nonton arak-arakan expo budaya di kampus dan dengan berat langkah mereka mau, hahahaha -pemaksaan tour guide gadungan-. Kebetulan moment-nya pas banget buat gue pamerin ke mereka yang lagi liburan di Salatiga dan kami ternyata excited banget nonton arak-arakan ini sehingga gue yang mendadak keingetan blog gue ini niat ngeliput (tsaahhh berasa reporter liputan6. haha. yang mimpi yang mimpi...) langsung berbekal kamdig yang gue culik dari rumah dan seperangkat kaki kuli yang siap ngintilin arak-arakan itu. Ini dia liputan arak-arakan expo budaya UKSW 2011 ala gue.

Dimulai dari apakah itu Expo Budaya? Yang jelas ini bukan acara kartun kayak Dora the EXPlOrer (meksooo ><) ya, tapi ini kegiatan tahunannya UKSW yang nama aslinya PSBI (Pentas Seni Budaya Indonesia) dan Expo Budaya itu nama bekennya. Kalau Inul Daratista bilang "sayur tanpa garam kurang enak kurang seger", begitu juga dengan Expo Budaya ini, kurang afdol rasanya kalau engga ada Expo Budaya tiap tahunnya. Kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan UKSW ini sesuai judul kegiatannya menampilkan keberagaman etnis di Indonesia melalui tarian, musik, arak-arakan, sampai kulinernya loh! Mengingat kalau kegiatan Expo Budaya ini bakalan banyak banget acaranya jadi durasi kegiatan ini lumayan lama, 4 hari sampai hari Kamis (YES!!! ada hiburan berkualitas untuk 2 hari ke depan^^). Untuk melihat keberagaman etnis di Indonesia yang bisa dilihat di kampus tercinta ini dan walaupun di dalam keberagaman itu, kita tetap satu bangsa, bangsa Indonesia yang harus saling menghormati perbedaan, begitu kira-kira bunyi tujuan diadainnya kegiatan ini beserta tambahan sepatah dua patah kata dari Rektor UKSW, Pak Rektor Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D (Sssuuuttt, itu gelar contekan dari www.uksw.edu, jangan bilang-bilang ya!) pas pembukaan PSBI di Balairung Universitas (BU).

Nah udah ngeh kan apa itu Expo Budaya? Seru ya? (Iyaaaaa!!! prok prok prok prok). Sedangkan Arak-arakan atau karnaval budaya ini salah satu bagian dari rangkaian acara yang sudah dipersiapkan seapik-apiknya oleh temen-temen panitia. Kebetulan dari 2 hari sudah berjalannya PSBI, gue cuma nonton pas arak-arakannya aja karena kegiatan yang satu ini cukup membuat gempar Salatiga. Arak-arakan ini diikuti oleh beragam etnis di Indonesia dimana semua pesertanya (kayak main kuis aja ye) murni (tanpa bahan pengawet! minyak goreng kali ah ><) mahasiswa-mahasiswi UKSW yang memang beretnis sesuai etnis yang ditampilkan. Etnis-etnis tersebut antara lain berasal dari daerah Baliiiiiii (cak cak cak cak cak!!!), Torajaaaaa (mana suaranyaaaa?), Jawaaaa ((yeeeeeeee wuuu wuuu) jadi berasa lagi konser tour kota gitu)), Kalimantan, Papua, Nias, Sumba, Poso, dan masih banyak lagi. Jumlah etnis yang ikut arak-arakan ini gue kurang tau pasti karena kemaren ga sempet ngitungin tapi yang jelas cukup mewakili etnis-etnis di Indonesia, kebayang kan julukan UKSW sebagai "Indonesia Mini" itu memang benar adanya. Di dalam arak-arakan ini, setiap etnis mempunyai sepasang muda-mudi yang berpakaian adat kumplit dengan asesoris dan make up-nya yang megang banget persis seperti yang di buku pakaian adat tradisional pas jaman SD itu loh. Mereka ini berada di posisi paling depan bak komando dari barisan pasukan etnis mereka masing-masing dan mesti tersenyum close-up selalu pastinya. Selama berjalannya arak-arakan, tiap etnis menampilkan tarian adat dan lagu tradisional mereka masing-masing dengan semangat yang jangan ditanya lagi, hampir rusuh lah pokoknya tapi keren! Sementara rute arak-arakan ini lumayan jauh loh, berawal dari kampus UKSW dan berakhir di Lapangan Pancasila, engga heran kalau banyak dari peserta, terutama yang pria sering banget teriak-teriak "AIR AIR", kirain ada kebakaran, ternyata mereka kehausan (kasian kasian haha) tapi tetep salut karena meski harus berjalan jauh dengan kostum dan make-up yang pastinya bikin gerah, sambil nari-nari dan nyanyi-nyanyi, dan di tengah sengatan matahari yang terik, semangat dan antusias mereka layak disaluti. Berikut beberapa gambar etnis-etnis yang ikutan arak-arakan.
etnis Jawa Tengah

etnis Papua
Arak-arakan ini juga diramaikan oleh awewe-awewe geulis dan awowo-awowo kasepnya Satya Wacana Carnival loh. Kostum dan make up yang menempel di tubuh mereka wow, unik, rumit, ribet, dan ngejlimet pasti tuh bikinnya. Benar-benar menambah kesemarakan arak-arakan siang itu.
abang biru-biru euy...
Sepenglihatan gue sepanjang mengikuti perjalanan arak-arakan itu, etnis yang paling heboh, rusuh tepatnya tapi dalam artian semangatnya yang emang keliatan menggebu-gebu itu dari etnis Bali dan Toraja. Dua entis ini memang membawa icon atau ciri khas dari etnis mereka, gue engga tahu nama icon mereka itu apa tapi yang jelas icon-icon tersebut selalu ada di etnis mereka tiap tahunnya. Icon itu juga bukan sembarang icon karena bentuknya yang besar dan kayaknya cukup tuh nampung 10 orang pulang-pergi kampus-kota (angkot kali -_-'). So, saking guedenya icon mereka dibanding icon dari etnis lain, yang ngangkatpun dari golongan kaum Adam semua. Di beberapa titik perjalanan mereka, mereka juga mesti ngangkat icon tersebut sambil muter-muter terus teriak-teriak gitu (semangat sekali Anda, anak muda! :D), makanya etnis mereka ini termasuk yang paling HEBOH dibanding etnis yang lain yang juga engga kalah keren.

etnis Bali (cak cak cak cak cak cak)
Kesemarakan arak-arakan ini seperti yang gue bilang diawal membuat gempar Salatiga, terutama daerah warga Salatiga yang dilewati rute arak-arakan. Warga yang menikmati arak-arakan inipun dari segala usia dan berbagai jabatan, dari anak bayi yang masih dalam gendongan ibunya sampai bapak-bapak satpam sekolahan. Semua tumpah ruah menjadi satu memenuhi trotoar untuk menonton arak-arakan ini. Senyum dan tawa mereka pun tampak, banyak hape terangkat juga untuk memoto moment yang jarang-jarang ini, saking antusiasnya ada juga yang sampe minta poto bareng (gila! norak banget ya! Siapa sih tuh sampe minta poto bareng segala? tinggal di goa kali ya, heloooooowwwwwww!), yaitu adek gue dan gue (@!#$%?/*!!!).
apaan tuh? *ting* (ngedipin mata sebelah)

berasa jadi tukang pto keliling gue motoin adek ><
padat merayap ckckck
Arak-arakan ini meski memang membuat jalananpun macet, tapi tenang ini tidak menimbulkan kerusuhan karena ada bapak-bapak berkumis dan berkaus kutang hijau nyentrik-dipake-diluar yang mengamankan jalannya arak-arakan. Jadi, kegiatan ini bisa berjalan dengan damai dan lancar. Terimakasih, Pak berkat kumis dan kaus kutang hijau nyentrikmu, acara lancaaaaaarrr!! :D

Sekian liputan arak-arakan expo budaya UKSW 2011. Hidup Bhineka Tunggal Ika! MERDEKA! MERDEKA! :D
Makasih udah baca^^
GBU :)

Nb: maaappp poto2nya belum bisa diaplot karena keterbatasan kecepatan modem. they'll be uploaded soon! ><

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga