Yang Penting SOLD OUT!

Seperti biasa, kalau ada sebuah acara yang membutuhkan dana besar, komunitas pelayanan gue akan menggalakan usaha dana (usda) guna menutupi kebutuhan dana tersebut. Nah, minggu pagi (24) yang lalu, gue dengan beberapa temen ngadain usda dengan menjadi sales kacang ijo :D. Lokasi usda kita kali ini di sebuah tempat ngegahol baru di Salatiga, sebut saja Selasar Kartini. Sedikit tentang Selasar Kartini, jadi ini adalah sebuah selasar panjang dan cukup lebar di pinggir jalan raya Kartini, Salatiga. Selasar Kartini biasa dipakai untuk tempat nongkrong anak-anak gaul Salatiga, hehehe. Di selasar ini, selain banyak pedagang kaki lima, banyak juga pedagang yang menjajakan sepatu roda dan otopet, that’s why kalo lewat selasar Kartini harus berhati-hati biar enggak ketabrak bocah-bocah bersepatu roda dan berotopet di sana. Juga, kalo minggu pagi, salah satu sudut di Selasar Kartini biasa dipakai untuk senam para ibu dan mbak. Maka, jadilah kita memutuskan untuk berusaha dana minggu pagi dengan target konsumen ibu-ibu yang habis senam pagi dan bocah-bocah kecil bersepatu roda yang kecapekan dan kelaparan setelah beraktivitas.




Sekitar pukul 6 pagi, gue dan teman-teman sudah tiba di Selasar Kartini. Kita pikir, kita udah dateng kesiangan, eh ternyata selasar malah masih belum banyak pengunjung. Alhasil, dengan kardus berisi beberapa gelas kacang ijo di tangan, kita menjajakan dagangan kita ke orang-orang yang ada di Selasar. Karena engga bisa bedain yang mana yang pengunjung dan pedagang, maka pedagang pun kita tawarin kacang ijo -____-“. Kita mulai penjajakan kacang ijo dengan membagi 2 kubu sales kacang ijo. Kubu pertama nawarin sampai ke ujung kiri selasar, kubu kedua sampai ke ujung kanan selasar. Sukses lah kita terlihat seperti pedagang asongan atau cangcimen (kacang kuaci permen), tak apalah, pengalaman. 

“Kacang ijonya, pak, buk! Masih anget, sehat, buat sarapan!” begitulah kira-kira kalimat penawaran kita ke orang-orang yang kita temui di selasar.

Tapi, sayang, kalimat itu belum ampuh merayu calon pembeli untuk membeli. So, kita variasikan kalimat penawarannya menjadi seperti ini, “Mbak cantik, kacang ijonya, mbak biar tambah cantik!” atau “Mas, kacang ijonya biar larinya tambah kenceng!” atau “Dek, kacang ijo, dek, biar pinter, 3500 aja!” Ya, makin lama kalimat penawaran kita makin absurd.

Meski kita sudah nawarin orang-orang sampe ke ujung dan balik lagi ke ujung satunya dan dengan kalimat-kalimat penawaran yang semenarik mungkin, kacang ijo kita tetap tidak terbeli, pemirsa! (aaaaaaaooo… *suara kecewa*). Entah kenapa, orang-orang tidak tertarik membeli, mungkin karena tidak ada yang berkostum kacang ijo diantara kita (jiaaaah -..-). Akhirnya terdorong rasa kasihan dengan diri sendiri dan belom sarapan, gue jadi pembeli pertama kacang ijo di kubu gue -_-“ (prok! Prok! Prok!). Ini pun jadi strategi kita buat nawarin ke orang-orang. Jadi, gue sok-sokan jadi pembeli yang ngerasain maknyusnya kacang ijo ini dan berharap orang-orang ikutan tergiur untuk beli. Namun, sayangnya nihil!

 
Sekitar pukul 7 pagi, karena letih berjalan, kubu 1 dan kubu 2 bertemu di satu titik dimana biasa dipakai menjadi tempat senam. Kita duduk istirahat. Saking capeknya, beberapa temen gue jadi laper dan akhirnya membeli dagangan sendiri (prok! Prok! Prok! -_-“). Nah, sudah terjual 3, meskipun dibeli sendiri.


Seiring berjalannya waktu, lokasi senam ini semakin didatangi ibu-ibu dan pamuda-pemudi yang niat senam bersama. Wah, kita jadi bersemangat untuk jualan lagi. Kali ini kita gak beredar, tapi jualan di tempat aja sambil teriak-teriak “KACANG IJO, SEHAT, 3500 AJA!”. Thank God, ada juga yang nyamperin buat beli :D. Belum sempet semua kacang ijo terjual, gue dengan beberapa teman yang terserang bosan pun malah mencetuskan ide luar binasa, “sepatu rodaan, yuk!”


Maka, gue dan beberapa teman malah asik gedebak gedebuk jatuh bangun karena gak lancar main sepatu roda. Sebenarnya seru juga kalo nawarin kacang ijonya sambil pake sepatu roda, tapi berhubung bawa diri sendiri aja masih jatuh bangun, gimana sambil bawa kacang ijo, bisa-bisa mandi kacang ijo -_-.

Begitu selesai main sepatu roda, badan malah pegel-pegel gara-gara kebanyakan jatoh dan makin pegel pas tau kacang ijo kita masih sisa agak banyak. Ngeliat kondisi memprihatinkan ini, kita pun meluncurkan aksi penjualan berikutnya, dengan secepat kilat memforward sms nawarin kacang ijo ke teman-teman terdekat, hahaha. Pas sms dikirim malah banyak yang beli. Ironis sekali. Tanpa mondar-mandir, cukup modal memijit tombol send, langsung banyak yang mesen. Yah, puji Tuhan yaaahhh, sesuatu!

Ngomong-ngomong, baru sekali usda di selasar dan niatnya nyari duit, eh malah ngeluarin duit karena pake main sepatu roda segala -_-, tapi duit masing-masing sih.

Eniwei, kita tetep bersyukur karena kacang ijo sold out dengan berbagai versi penjualan. Yang penting sold out! :D makasih Tuhan! :D

Comments

  1. Cieee sales kacang ijoooo..hehehe, tapi emang asyik kayak begitu ya Ray, itung itung pengalaman biar mentalnya kuat..hihihi..
    YAh, aku udah pernah wawancara mas penyewa sepatu rodanya tapi belum pernah nyobain sepatu rodanya babar blas..hiks. Ajak aku Ray! Ajak akuuuuuuu!

    ReplyDelete
  2. hehehe iya dongs :D
    cobalah, meyk... dan siap siap terpontang-panting sendiri kalo masih belajar hehehe :D
    ayo kapan-kapan ya, tapi kamu yg main, aku yg ngeliatin.. (udah kayak ibu2 nemenin anaknya main aja ya -_-)

    ReplyDelete

Post a Comment

monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga