Senin. Sering banget gue liat wacana entah itu di status Facebook, dialog seorang tokoh di FTV, ataupun di novel-novel tentang hari tersebut, yaitu "I hate Monday". Pasti banyak dari kalian yang juga sering menemukannya dan mungkin juga merasakan dan mengalaminya, membenci hari Senin. Sebenernya Senin itu salah apa sih? Kok sampe banyak orang benci sama dia? Hmh.. tanyalah pada rumput yang bergoyang atau pada kambing yang mengembik (he?). Mungkin jawabnya karena Senin adalah hari pertama dalam minggu yang baru dimana yang menikmati weekend harus mengakhiri liburannya dan kembali bekerja, bersekolah, atau rutinitas lainnya, kembali ke kesibukan yang kadang bisa bikin stres, bosen, dan ketombean akut, makanya banyak yang mmbenci Senin, kasian Senin udah kayak anak tiri aja (Ehh betewe gue bukan rumput apalagi kambing ya karena nyoba ngejawab pertanyaan tersebut, gue masih manusia tulen :D). Anyway, hari ini gue mencoba mengganti kepercayaan "I hate Monday" menjadi "I love and ENJOY Monday". Kenapa? Karena gue benar-benar menikmati hari Senin di minggu ini meskipun tak bisa gue pungkiri kalau gue sendiri terkadang tidak menyukai hari Senin.
Di hari Senin ini ada satu pelajaran manis yang gue pelajari dari pengalaman gue sendiri, yaitu "pikiranmu musuhmu" terutama pikiran yang negatif, negatif yang gue maksudkan di sini bukan yang mikir-mikir jorok ya walaupun itu juga emang musuh besar kita, tapi yang gue maksud adalah negative thinking dimana selalu ada pikiran-pikiran negatif berseliweran di dalam kepala tentang something baik itu mikir negatif kepada orang lain ataupun keadaan yang akan terjadi. Itulah kelemahan gue. Gue sering banget mikir negatif sama orang lain dan keadaan di depan gue. Adanya kebiasaan jelek gue itu mungkin dilatarbelakangi oleh banyak hal yang terjadi di masa lalu gue sehingga ngebentuk gue yang suka mikir negatif dan gue ga mungkin cerita latar belakang itu di sini karena bisa-bisa ini blog eror saking panjang ceritanya, ngalahin cerita Harry Potter. Hari ini gue menyadari kalau pikiran negatifmu itu adalah musuhmu. Pikiran negatif hanya akan memberikan kerugian bukan keuntungan, misalnya ketika kita berpikir negatif tentang orang lain itu akan membuat kita membenci orang tersebut padahal apa yang kita pikirkan itu belum tentu orang tersebut akan lakukan, jadi kita terjebak oleh pikiran sendiri. Contoh lagi ketika kita berpikir negatif tentang suatu keadaan yang akan terjadi, hal itu akan membuat kita mundur untuk melangkah, takut ambil resiko, dan menjadi seorang pesimistis. Nah, kalo udah gitu yang rugi siapa? kita sendiri. Itupun yang gue alami hari ini tapi bersyukurnya gue mencoba untuk tetap melangkah walaupun gue sudah membayangkan kalau nanti akan terjadi hal yang tidak mengenakan dan nyebelin (itu pikiran negatif gue). But in fact, hal yang gue takutkan atau yang gue bayangin negatif tadi bertolak belakang dengan apa yang gue pikirin. Jadi, tadi siang gue berpikir akan mendapat respon tidak menyenangkan dari orang yang akan gue temui karena orang tersebut bales sms gue aja udah males-malesan gitu, tapi begitu ketemu sama orangnya, ternyata dia excited banget, pokoknya ceria dan hati gue pun lega. Ya Tuhan, terimakasih untung gue tetep maju, ga mundur tadi! pikir gue dalam hati.
Ada baiknya dan memang baiknya kalau gue mereduksi dan mengeliminasi keseleruhan kebiasaan berpikir negatif gue sih karena sumpah! itu bikin capek! capek hati, capek otak, capek perasaan, itu yang gue rasakan. Pikiran negatif emang menjadi musuh sehari-hari gue dan gue sedang belajar terus untuk membunuhnya dengan kekuatan bulan (Sailormoon kali --"), dengan pertolongan Yang Maha Baik ding. So, temen-temen jangan sampe termakan atau kalah dengan pikiran negatifmu ya, tapi sebaliknya kalahkanlah pikiran negatifmu karena kamu berkuasa untuk mengalahkannya. Berpikirlah positif saja biar lebih awet muda!^^
Satu hal nge-happy-in lain yang gue alami di Senin ini adalah sebuah tradisi bertahun-tahun dimana setiap ada teman yang ultah, teman yang lain mengunjungi sebagai wujud perhatian dan solidaritas.
ini dia yang punya nama Fajar |
Ini bukan mie ayam dan bakso sesungguhnya kita makan sih, tapi kurang lebih bentuknya sama :D |
Dari kedua hal manis yang gue alami di atas belum sesuai judul postingan ini kalau belum ada asemnya. Asemnya adalah di saat perut gue sudah terisi penuh dengan bola-bola daging yang nama pangkehnya bakso, begitu gue sampai kos, malapetaka terjadi, keran aer mati!!!!!!! Alhasil gue harus merelakan energi dari bakso keluar lagi menjadi sebongkah tenaga untuk ngangkat ember berisi air dari keran depan kamar kos ke kamar mandi di dalem kamar gue, begitu seterusnya sampe kira-kira 8 kali bolak-balik agar bak ember gue terisi penuh mengingat kalau besoknya gue akan kuliah perdana di SA ini jam 7 (TUJUH) pagi tet! jadi engga mungkin sempet ngangkat aer pagi-pagi >< Asem kan? *Asem=sejenis ungkapan sebel atau kesel dalam bahasa Jawa* Pada akhirnya gue pun harus mengisi perut lagi dengan nasi goreng (emang dasarnya doyan makan :p). Tapi daripada merengut ngutuk-ngutuk mesin air yang ngadat, mending disyukuri aja karena gue juga jarang olahraga, siapa tau dengan bolak-balik angkat ember bisa bikin otot-otot di tangan gue jadi sekeker Agnes Monica (GUBZBRAAAAGGGHHH!!!!).
Begitulah senin asam manis (bukan nama masakan) yang gue alami di Senin ini. Sebenarnya setiap hari adalah hari yang menyenangkan loh kalau kita mau menghargai dan mensyukuri (ceileehhh) setiap moment yang terjadi di hari itu, even in the worst moment. Oke, sekian. Selamat menikmati Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu Asam Manismu! :)
Makasih sudah nyape-nyapein mata buat baca :D
Gbu :)
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).