Udah lama banget gue engga ngeblog karena harus menyabarkan diri dengan mengutamakan kiloan tugas kuliah yang ngantri minta dijamah dan diselesaikan. Setelah beberapa tugas akhir itu terselesaikan dan akhirnya punya waktu untuk nulis dengan begitu santai di kost sendiri sambil dengerin Winamp, gue coba-coba untuk nyeloteh lagi di blog alakadarnya ini.
Sebenernya gue bingung mau nulis apa malam ini, tapi kayaknya asyik kalo nulis tentang polah tingkah mahasiswa yang nyata gue alami sendiri dengan temen-temen gue sejurusan.
So, gue menamai postingan kali ini 'The Beauty of University Student'. Kenapa? karena gue inget banget waktu SMA menjelang UAN, gue udah membayangkan betapa asyiknya menjadi mahasiswa tanpa seragam, sepatuh hitam kaos kaki putih, dan bertas punggung, ya sama seperti banyangan anak-anak SMA pada umumnya lah kalau mereka akan lebih bebas berekspresi ketika sudah memijakkan kai di dunia mahasiswa dan say good bye SMA. Saat itu yang terbayangkan hanya alangkah indahnya seorang mahasiswa sehingga hal itupun yang memacu gue untuk cepet-cepet lulus SMA selain karena gue udah empet di kelas IPA, IPA gadungan tepatnya.
Begitu lulus dan diterima menjadi mahasiswi Universitas Kristn Satya Wacana (UKSW), gue udah mumet sendiri mendengar penjelasan bokap tentang sistem perkuliahan dan kosakata baru kayak 'SKS' dan kawan-kawannya. Seiring berjalannya waktupun ternyata dunia mahasiswa tak secantik bayangan gue. Dimulai dari nyasar nyariin kelas sendiri karena kelas-kelas setiap makul selalu berbeda dan jaraknya bisa dari ujung ke ujung, sempet juga gue shock karena tugas datang beruntun tak kenal ampun pada mahasiswa yang masih lemah tak berdaya ini, gak enaknya lagi terkadang banyak ketidakadilan di dunia baru gue ini dan gue lebih menyoroti soal ketidakadilan nilai tapi ga akan gue bahas lebih lanjut karena begitu menyakitkan hati (hiks T.T).
Well, jadi dimana beauty-beauty-nya jadi mahasiswa??? the beauty of university student versi gue adalah ketika mahasiswa sedang ada dalam kondisi-kondisi tidak mengenakan seperti beberapa yang gue sebutkan di atas, hal itu tuh bisa memacu mahasiswa untuk bisa lebih berekspresi untuk tetap survive di kondisi yang engga enak itu. 'Survive' inilah yang gue maksud 'beauty'-nya mahasiswa karena dengan didesak keadaan yang stressing itu setiap mahasiswa punya caranya sendiri untuk bertahan seperti yang gue dan teman-teman gue lakukan di semester-semestar awal kuliah.
Kayak gini 'survive' versi gue dkk:
cara 'survive' yang gue dkk gunakan adalah 'Narsis-narsisan wherever and whenever'. Gue kenalin ya siapa aja personil narsis-narsisan kali ini, yang di sayap kiri namanya Zilpa, sebelahnya Zilpa, Finna, sebelahnya Finna itu gue, dan di sayap kanan itu ada Damay. Nah, yang paling ayu sendiri di atas itu Nuel. Lokasi tempat pemotretan (tsah elah, padahal cuma modal pake webcam) kita ini Bukit Salib namanya, salah satu area di UKSW.
Ini gue suguhkan beberapa bukti mahasiswa tetap hepi dalam keadaan tertekan lainnya:
lagiiii....
dan lagiiiiii.... :D
Well, emang sih pose kita ga gokil-gokil amat berhubung di Bukit Salib banyak orang jadi masih mikirin malu dan letak Bukit Salibnya yang kayak bukit kecil tinggi gitu, ngerinya sibuk berpose tau-tau udah melayang aja ke bawah kan ga seru, hehehe
Anyway, kegiatan yang sederhana manjur loh untuk ngilangin stres, bosen, dan empet kuliah dan salah satu cara 'survive' yang menggiurkan karena tanpa biaya sepeserpun dan ramah lingkungan (hubungannya apa ya?--a)
Ya, bagi kalian yang berminat, monggo dicoba :D
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).