Gudang Celotehan

Gue cuma lagi bingung dan bingung gimana caranya biar ga bingung ngebingungin hal-hal yang bikin bingung ini. Well, seperti buku yang gue baca kalau iri itu dosa dan gue sedang mencoba untuk gak iri walaupun di lubuk hati gue yang paling pelosok kayaknya gue iriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii dehhhhhhhhh >< huhuhuhu.... Baru-baru ini gue mendengar dan melihat banyak kabar kesuksesan dari orang-orang di sekitar gue dan semua kesuksesan itu sepertinya berakar dari hobi yang mereka tekuni. Ketika melihat dan mendengar hal itu rasanya seneng sih, mereka hebat banget! hobi bisa membuahkan kesuksesan yang membanggakan, mungkin yang terlebih dari itu adalah "kepuasan" yang tak terbandingi rasanya. Sukses itu bukti, tapi engga semua bukti berwujud kesuksesan, menurut gue, si blogger-bloggeran :( Duh, kok gue jadi gak pede gini ya >< Iya, jadi ini yang lagi gue pikirkan baru-baru ini. Gue punya sederet hobi yang pengen sumpah pengeeeeen banget gue tekunin dan gue berharap denga

  Percaya lah Tuhan masih menjadikan segala sesuatu indah pada waktu Nya .

Meskipun lagu jadoel, tapi ini dia lirik yang akhir-akhir ini setia di telinga gue, terutama saat bersandar di bangku bus malam. Coba deh perhatiin setiap katanya, nendang banget, gan! Oke, enjoy and download it if you want! :) hidup memang tak semudah waktu kita muda dulu panas dingin tak bisa diterka strategi hidup bertahan dari seleksi sang alam hidup memang tak seindah waktu kita muda dulu umur terindah pasti kan berlalu strategi hidup bertahan dari seleksi sang alam panas dingin tak bisa diterka panas dingin tak bisa diterka   reff: tapi apapun yang terjadi akan kujalani akan kuhadapi dengan segenap hati walau ku terluka memang ku terluka tak pernah ku lari dari semua ini belum waktunya kita berhenti jangan cepat puas kawan bekerja dan terus bekerja hingga saat kita tak berguna lagi   reff2: maka apapun yang terjad akan kujalani akan kuhadapi dengan segenap hati walau ku terluka memang ku terluka tak pernah ku lari dari semua ini Source: h

Pagi itu, begitu gue membuka mata, ohh Tuhan maaf! bukannya bercakap-cakap pagi denganMu dahulu, gue malah sudah berbicara di telepon genggam. Saat bokap menelpon gue pagi itu, badan gue masih panas tapi mendadak jadi mendingan ketika bokap nyuruh gue segera pulang! Bukan karena adek gue keselek tulang *amit-amit* atau abang gue nikah *amin* apalagi gue mau dinikahin *ehhh><*, tapi karena E-KTP! Gue engga tau siapa E-KTP, dia anak mana, rumahnya dimana, kuliah dimana, yang gue tau gue disuruh bokap untuk mengurus dia di kelurahan daerah rumah gue. Well, I didn't care who actually you were, I just DID care that I would go home in the middle of busy days! Aslinya gue seneng banget denger kabar kalo gue harus pulang sekalian libur weekend karena lihatlah kalender! tanggal merah teronggok di hari Senin dan itu akan menjadikan weekend terasa lebih indah. However , kalau gue pulang hari Rabu berarti gue akan membolos 3 matakuliah di hari Kamis dan Jumat. Jujur gue tipe mahasis

Gue habis menyadari sesuatu nih kalau sekarang gue jadi lebih sering minum air putih. Engga sadar kemaren malem pas lagi rapat di kampus selama hampir 3 jam, gue sudah menghabiskan sebotol Aqua ukuran sedang. Buat orang lain mungkin hal yang biasa and lumrah banget, tapi buat gue ini suatu kemajuan pesat! pesaaaaat! Biasanya gue hampir lupa kalau seharian baru minum air putih segelas atau malah lupa sama sekali buat minum air putih. Kalau habis makan biasanya gue lebih sering minum es teh, maklum anak kos kan makannya di luar dan haus akan kesegaran berbongkah-bongkah es, hehehe. Engga tau kenapa lidah gue kurang begitu bersahabat sama air mineral ini, engga ada rasanya, hambar aja gitu di lidah, padahal gue tau kayaknya tenggorokan gue udah narik-narik amandel buat dibanjirin air putih, tapi tetep aja gue jarang minum air putih. Tidak untuk dicontoh ya teman! Ini kebiasaan buruk, gue mengakuinya, dan sedang terus berjuang untuk menghilangkan kebiasaan ini. Berkaitan dengan perju

Senin, 02-01-2012 Rasanya tubuh ini belum ingin beranjak dari gumpalan kapas nan empuk berlapis kain tebal yang begitu mempesona dan hangat. Mana sinar? Pantas saja tubuh gue makin berat terangkat dari kasur nan lembut ini karena celah-celah yang biasanya dilewati sinar kini kosong, masih gelap, dan ternyata mendung. Matahari, apakah kau yakin ingin melewatkan senin pertama di tahun yang baru ini? Kalau begitu, ada beberapa jiwa pula yang bermimpi sama sepertimu karena ketidakhadiranmu membuat mereka mencintai kasur berlebihan daripada memulai hari. Come on! Wake up! Didukung cuaca kelabu di luar yang sangat menggoda untuk membuat gue tidur lagi, gue menghampiri kulkas. Hari ini puding buatan gue harus dicicipi semua orang di rumah. Dingin. Sekaliiii. Saat gue basahi tangan dengan air bak mandi, mencuci tangan sebelum bersiap melumat potongan puding coklat yang akan membuat tubuh gue semakin dingin. Selesai mencicipi puding yang sempat gue jepret sebelum disikat, si la