payah

aku sendiri tidak mengerti
di saat berpasang-pasang kaki di sekitarku berlari-lari,
aku hanya diam
di saat nafas-nafas di sekelilingku tersengal-sengal,
aku masih bisa menarik ulur nafas dengan ritme tenang
di saat waktu terus berpacu seperti kuda yang dipecut
aku masih sempat mengulur-ulur waktu
di saat dunia di sekitarku berputar
aku masih terduduk dengan posisi yang sama
tidak beranjak ke samping, bawah, samping lagi, atau atas
entah, apa yang salah
hingga aku tak bergairah
bahkan hanya untuk sekedar melangkah
seperti sudah hilang arah
terlalu malas juga untuk marah
aku pun tidak sedang berpasrah
tidak juga sedang lelah
entah, apa yang salah
atau mungkin memang tidak ada yang salah
hanya belum bertemu waktunya saja
entahlah

mungkin karena aku terlalu terbiasa
dipecut waktu saat sang pasir sudah hampir habis

haruskah tunggu dipecut
haruskah sampai berdarah-darah dulu
agar kubisa bangkit dari kursi goyang
atau berilah aku bermilyar-milyar uang
agar aku bisa lebih menghargai waktu
yang telah banyak terbuang

hanya untuk bertanya-tanya
apa yang salah
daripada terus membuat langkah

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga