saya selalu ingat bagaimana 6 tahun yang lalu Kau hadir serta
merta dalam hidup saya. Membawa saya ke tempat yang saya tidak inginkan.
saat itu, beberapa orang yang saya temui menanyakan hal yang sama, yang
saya sendiri tidak mengetahui definisinya dan saya jawab seadanya. ya,
tentang saat teduh. awalnya, saya pikir itu hanya doa biasa seperti doa
malam sebelum tidur. tapi, ternyata lebih dari itu.
saya ingat
bagaimana rangkaian hal pahit sudah membawa saya pada satu titik:
tersesat. saya juga ingat, bagaimana Kau menarik saya untuk belajar
duduk diam beberapa menit --yang beberapa orang saat itu menyebutnya
saat teduh. saat itu saya tidak terpikir untuk mengenalMu terlebih
dahulu. yang saya ingat, Kau menunjukkan kasih yang belum pernah saya
temui sebelumnya. Rasanya seperti saya mempunyai teman baru untuk
bermain.
dalam waktu beberapa menit saya duduk diam pada pagi
atau malam hari itu, saya juga ingat bagaimana Kau seenaknya menyuruh
saya dengan mudahnya memaafkan orang yang pernah menyakiti saya. hei,
tidak semudah itu, Tuan! batu saja bisa hancur jika diinjak dengan
kencang, bagaimana dengan hati. mereka harus tau bagaimana rasanya
disakiti. itu baru adil. tapi, Kau terus berkata lain. Kau malah
menyuruh saya memaafkanlah, mendoakanlah, bahkan Kau bilang balas
membalas itu urusanMu. apa-apaan itu. tapi... entah! ada angin darimana,
saya mengikuti mauMu yang aneh itu. rasanya sakit saya harus berdoa
untuk orang yang pernah menyakiti saya. tapi, eh ternyata saya bisa
juga. malah, ketika selesai berdoa, saya merasa menang. menang karena
mendoakan musuh itu bukan hal yang mudah, tapi saya bisa. untunglah Kau
menyuruh saya demikian.
ketika mereka kembali menyakiti saya.
jelas, saya datang kembali padaMu. protes dong. tapi, lagi-lagi Kau
menyuruh saya membalas mereka dengan kasih dan saya setuju. entah kenapa
saya mudah sekali setuju dengan saranMu. mungkin karena Kau mau
menghabiskan waktu bersama saya, mendengarkan cerita saya, dan mengobati
sedikit demi sedikit luka-luka saya, dalam beberapa menit yang saat itu
mulai rutin saya lakukan tiap pagi atau malam.
saya selalu ingat
bagaimana Kau hadir serta merta menjadi Sahabat saya, Tuhan. bagaimana
Kau menuntun saya membuat saya mulai mengenalMu dan terus mengenalMu
sampai sekarang. saya mulai tahu Kau lebih dari Sahabat, Kau bahkan
menyelamatkan hidup saya dan mereka, orang-orang yang pernah menyakiti
saya, dari hukuman dosa -maut. Kau juga mengajak saya untuk membagikan
kabar baik ini untuk mereka yang belum mendengarnya.
dulu saya
selalu berharap memiliki sahabat yang setia pada saya, tidak berpaling
ke yang lain. tapi, kali ini, saya rela, Sahabat terbaik saya ini
menjadi Sahabat semua orang di muka bumi.
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).