intinya adalah berjalan bersama Tuhan

belakangan ini, ada 2 hal yang sama menariknya di hidupku yang menjadi pergumulan. sudah berulang kali diingatkan dan dibukakan akan 1 hal, tapi masih ragu. sebelumnya, sempat yakin. tapi, begitu datang godaan keinginan dalam diri yang begitu kuat dan 'penasaran', keyakinan yang akarnya masih belum kuat itu serta merta runtuh berkeping-keping. "Aku mau mengejar mimpiku! sudah banyak mimpi yang selama ini terkubur. tapi, kali ini, aku tidak mau menguburnya lagi!" pekik keinginanku kuat dalam batin. ketika aku harus memilih yang A, aku tidak kuasa membayangkan harus melepas mimpiku yang B. rasanya hal terpedih adalah melihat diri sendiri melepas mimpi, tanpa pernah meraihnya.



meskipun begitu, keinginanku yang kuat ini seperti semu dan hanya berontakan diri seperti ingin membalas semua masalalu yang membiarkanku berada di tempat-tempat yang tidak sesuai keinginan dan harapanku. padahal aku sendiri tidak bisa menjamin jika aku mengejar mimpi B itu aku akan bahagia dan menikmati mengerjakannya atau tidak. tidak ada yang menjamin, bahkan diriku sendiri pun tidak. tapi, masih ada keinginan yang begitu menggebu-gebu untuk berkecimpung di dalam dunia B tersebut.

di tengah-tengah ke-ombang-ambing-an pergumulan ini, aku terus bertanya pada Pencipta, karena Dia adalah terang, sehingga bisa menunjukkan jalan yang masih gelap yang harus kulalui. meskipun begitu, Dia tidak terang-terangan menjawab kalau aku harus berjalan di jalan A, bukan B. tidak seperti itu. Dia memberikan arahan dan petunjukNya. oleh karena itu butuh kepekaan untuk melihat arahanNya dan caranya adalah dengan hidup dekat denganNya, seperti seorang sahabat atau anak. Kalau kamu adalah sahabat yang dekat dengan sahabatmu pasti kamu akan peka ketika melihat ekspresi sahabatmu yang mendadak muram, dia pasti sedang ada masalah. jika kamu belum peka dengan sahabatmu, bisa jadi kamu belum cukup dekat dengannya. begitu juga menjalin hubungan yang dekat dengan Pencipta, Tuhan.

aku terus bertanya dan berharap mendapat jawaban yang jelas, bukan kode-kodean. tapi, sayangnya, tidak ada jawaban yang jelas, tapi janjiNya adalah Dia akan setia menuntun dan memeliharaku mengerjakan apa yang menjadi kehendakNya. Dan aku percaya, karena selama ini pun janjiNya itu sudah terbukti. Meskipun aku berada dalam kondisi atau tempat-tempat yang tidak aku inginkan, aku terus merasakan kasih dan pemeliharaanNya.

beberapa kali, aku merasa bahwa Dia mengarahkanku untuk mengerjakan bidang A. tapi, seringkali aku masih tergoda membayangkan betapa indahnya mengerjakan bidang B. "Ya, Tuhan, maafkan anakMu yang ngeyeeeelan ini, ya!" Di tengah ketidakyakinan ini, aku meminta untuk diyakinkan lagi kalau memang aku diarahkan di bagian A. tapi, begitu mendapat arahan, aku kembali lagi tergoda akan bidang B. tapi, ajaib dan bersyukurnya, Tuhan tidak pernah letih untuk kembali mengarahkanku, meskipun kali ini arahannya cukup tegas:

malam itu, aku kembali bingung harus memilih dan memutuskan. bukan main rasanya aku seperti terombang-ambing di tengah lautan lepas berombak besar. "mana yang harus aku pilih? nanti kalau salah memilih bagaimana? nanti kalau ini, nanti kalau itu, bla bla bla" ada banyak pertimbangan, ketakutan, dan kekhawatiran saat itu. mungkin karena aku adalah seorang yang plin-plan akut dan sulit memutuskan. dan kali ini aku harus memutuskan. lalu, akhirnya aku memutuskan juga. itu pun dengan masih ragu dan terus bertanya, "bener ini gak ya, Tuhan? masih bisa dan boleh berubah loh, Tuhan."

lalu, aku terlelap setelah akhirnya memutuskan bidang A yang akan aku kerjakan. anehnya, aku bermimpi. aku sedang berada di sebuah sekolah. lalu, aku berjalan melewati sebuah pelataran dan ada segerombolan anak yang beberapa diantara mereka kuingat adalah siswa SMP di tempatku PPL dulu. mereka memanggil-manggilku dengan wajah ceria, "miss Rayiiii! miss Rayiiiiiiiiii!" aku sampai bingung sendiri kenapa mereka bisa seceria itu ketika bertemu dan memanggilku. beberapa saat kemudian, aku terbangun. pagi sudah menyapa. sungguh mimpi yang aneh, tapi... menyenangkan.


lalu, pagi itu, aku memulai hari dengan duduk anteng, saat teduh, untuk mengetahui apa yang menjadi kerinduan hatiNya yang ingin Dia sampaikan padaku. aku mendapat ayat "Matius 14: 22-33" pagi itu. di pasal itu menceritakan tentang murid-murid Tuhan Yesus yang mengira Tuhan Yesus adalah hantu karena berjalan di atas air. lalu, Tuhan Yesus berkata kepada mereka, "tenanglah! Aku ini, jangan takut!". singkat cerita, Petrus mengatakan kalau benar Kau adalah Tuhan, suruhlah aku datang kepadaMu, berjalan di atas air. maka, berjalanlah Petrus di atas air, tapi begitu ada tiupan angin, takutlah dia dan mulai tenggelam. lalu, Yesus menolongnya dan berkata, "hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" lalu, mereka naik ke perahu, angin reda, dan orang-orang di perahu menyembah Dia.


ketika aku membaca bagian, "hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" aku menyembulkan senyum getir, karena Tuhan seperti sedang berkata dan menegurku langsung. "kenapa kamu masih bimbang, Rayi? kamu tidak percaya?" saat itu lah aku merasa tertegur sekaligus dikuatkan tentang pilihan yang sudah kuambil, tentang bidang A. aku juga dikuatkan bahwa, tidak perlu takut, karena ketika aku dalam kondisi apapun, di dalam masalah sekalipun, Allah tetap Allah, Dia tetap Allah yang mengasihiku dan berkuasa. jadi, ketika dalam kondisi pahit sekalipun, aku jangan sampai menyangkaliNya sebagai Allah yang tetap mengasihi dan berkuasa di hidupku.

sebelumnya juga aku sempat membaca buku tentang mencari kehendak Allah. katanya:

"kamu hanya perlu... lakukanlah sesuatu"..., dan ketika Anda melakukannya dan berjalan bersama Tuhan maka Anda tidak akan membuang terlalu banyak waktu untuk berusaha membayangkan apakah Anda menyukai apa yang sedang Anda lakukan.

kutipan di atas juga mengingatkan dan menguatkan bahwa yang terlebih penting adalah berjalan bersama Tuhan, sehingga apapun yang kita kerjakan, akan selalu baik dan menyenangkan. Intinya adalah berjalan bersama Tuhan. lagipula, ketika menjadi guru, aku masih bisa terus menulis. sudah banyak, penulis-penulis hebat yang pekerjaannya adalah guru. ^^

terimakasih Tuhan, tidak sampai letih mengarahkanku. orang yang plinplan akut sepertiku ini emang perlu ditegasin, hehehe. tolong aku untuk terus teguh dan tidak tergoda dengan hal-hal lain yang hanya berasal dari keinginan daging ya, Tuhan. amin.

terpujilah namaMu, Tuhan Yesus. :)

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga