Skripsi Bukan Lagi Pacar, tapi Kopi


Beberapa hari yang lalu, gue baru aja tersadar dan memikirkan kembali untuk menyebut skripsi gue ini sebagai pacar. Awalnya, dalam rangka memotivasi diri untuk ngerjain skripsi, gue sengaja menganggap kalau skripsi adalah pacar sendiri. Soalnya, biasanya orang pacaran kan berbunga-bunga dan happy gitu setiap menjalani waktu bersama si pacar, meskipun ada cekcoknya juga pasti. Nah, dengan latar belakang pengetahuan soal pacaran yang seperti itu (walaupun gue belum pernah mengalaminya sendiri sih, *ups* haha), gue dengan senang hati menyebut si skripsi ini pacar. However, it does not really work! Dengan menyebut si skripsi ini sebagai pacar, itu engga membuat gue berbunga-bunga atau senyam-senyum sendiri ketika gue sedang ngerjain skripsi -______-. Yang ada gue malah seperti seorang PHP (Pemberi Harapan Palsu) professional, saking seringnya gue mem-PHP-kan si skripsi. Bilangnya, gue akan ngerevisi dia, tapi gue lebih milih berlama-lama di Facebook, Twitter, atau Blog. Dan kejadian begitu, engga hanya terjadi sekali, tapi udah sering kali, makanya gue udah kayak seorang PHP professional (ini dalam konteks skripsi lho ya. Kalau in other cases, gue engga doyan PHP-PHP-an kok hahaha ;)). Lagi juga, gue malah terkesan seperti seorang pacar yang engga ikhlas pacaran sama pacarnya (nah loh -.-), karena sadar engga sadar gue rada menghindari, bahkan engga begitu menikmati waktu berduaan bersama skripsi (baca: revisi), saking mumetnya hahaha. So, kurang tepat sepertinya kalau menganggap skripsi adalah pacar.


Kini, gue punya istilah baru buat si skripawesome gue ini, dia bukan lagi pacar, tapi kopi. Kenapa? Simple sih, karena gue suka kopi. Rasanya kalau bertemu dengan kopi itu nyenengin, dia ada dalam segala situasi hati (senang dan sedih) gue, dan gue sangat menikmati mengerjakan sesuatu disambi nyeruput kopi. Lagi juga, kalau pacar, sebaik-baiknya pacar pasti ada nyebelinnya juga. Tapi, kalau kopi, seumur-umur gue mengenalnya, dia selalu nyenengin, asal engga sering-sering juga minumnya biar menjaga kesehatan juga. Jadi, kayaknya si skripsi ini lebih asyik gue anggap sebagai kopi gue yang tersayang deh.

Ngomong-ngomong kayaknya postingan ini rada engga penting ya hahahaha. Ini cuman menambah variasi dalam rangka proses gue ngerjain skripsi sih, biar gak flaaaaat gitu aja. Sebenernya, engga begitu penting juga mau nganggep skripsi itu pacar, kopi, atau apapun, yang terlebih penting skripsi itu dikerjain, beroooh! (JLEB!)

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga