lalu, jikat tidak diizinkan aku membawa secangkir saja, aku akan terus mengecap-ecap tegukan terakhirnya di lidah,
agar dapat kuingat-ingat dengan baik bagaimana rasa pahit saat di awal kumengecapnya,
rasa pahit yang masih solid dan pekat sepekat pahit di awal kumengecapnya
dan kubawa lari ke tengah hutan yang gelap dan dingin yang menusuk
hingga kuhanya sanggup meringkuk di pelukan malam yang dingin
dan kumembeku didekap semesta hingga ke tulang sumsum
tubuhku bergetar, pelupuk mataku basah terkena embun dari pucuk daun
angin malam membelaiku penuh perhatian
lalu aku menanti parade musik malam
perpaduan lolongan srigala dan suara hati
hingga aku rasa semesta turut mengecap pahit kopi paling pahit sedunia saat di awal kumengecapnya
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).