alkisah...


aku sinar
aku melihat secercah sinar di kejauhan
tanpa babibu aku berlari ke arahnya
saking terlalu senang dan semangat, sering aku tersandung batu dan jatuh

lalu, aku pun batu
jadi, batu-batu itu bukan apa-apa, aku masih bisa bangun sendiri
meski akhirnya membuat diriku menjadi lusuh dan kotor kena tanah
aku terus berlari
dengan langkah-langkah kecil yang ke kanan dan ke kiri tapi masih pada jalurnya
aku tidak sabar apa yang membuat sinar itu terang sekali

masih di setengah perjalanan, hujan turun deras
aku basah, tapi masih bisa berlari
karena aku lalu air
dan, aku berlari lagi

sinar itu tidak semakin terang atau semakin redup
masih dengan kadar terang yang sama
aku curiga sebenarnya sudah seberapa dekat aku dengannya
aku tidak peduli
aku dipenuhi rasa penasaran yang meninggi hingga aku terus berlari
berlari..
berlari..

aku rasa aku semakin dekat..
aku berlari lagi..
berlari..
berlari..
hhhh..
hhh...
hh..
dan...
berlari..

BUK!
sial! sejak kapan tembok ini berdiri di hadapanku!
aku mengernyit sambil mengelus kening yang nyut-nyutan
aku berlari ke kanan
dan BUK!
aku berlari ke kiri
BUK! argh!
karena benturan dengan tembok-tembok yang menghalangi perjalananku itu,
aku melihat diriku semakin retak

aku lupa.
lalu, aku sendiri tembok.

dan perjalanan terhenti.
sampai aku menyentuh sesuatu yang bisa mengubahku dan melanjutkan perjalanan
ke sinar yang...
terhalang tembok.


Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga