Merry Christmas 2012!

Sebelumnya, terimakasih teruntuk TUHAN gue yang luarbiasa karena gue masih bisa merayakan Natal bersama keluarga tercinta :D.

Natal. Mungkin akan menjadi hambar tanpa makna. Makna. Lalu, apa makna Natal? Makna Natal untuk setiap orang setiap tahunnya mungkin berbeda-beda. Gue? Ya, gue pun enggan melewatkan Natal yang tanpa makna. Puji Tuhan, makna Natal yang gue dapet di tahun 2012 ini sangat sederhana, sering diulang-ulang, tapi tetap "nampol" di hati. Ini tentang kasih. Kasih itu 5 huruf yang sederhana, tapi ibarat memeluk gunung susahnya bukan main untuk dilakukan. Di Natal tahun ini pun gue diingatkan tentang kasih, untuk mengasihi tepatnya.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Sebuah kalimat tersebut tersemat di Alkitab, tepatnya di Yohanes 3:16.

Ada kata kasih di sana, bukan? Ya, Natal itu bukti kasih. Kalau Allah tidak mengasihi bumi beserta manusia-manusia berdosa yang ada di dalamnya, Ia tidak akan lahir ke dunia dalam wujud manusia untuk menebus dosa-dosa semua manusia dan menyelamatkan manusia dari maut. Untungnya, Allah mengasihi kita semua, so Dia lahir ke dunia agar setiap manusia yang percaya pada-Nya tidak binasa atau istilah gaulnya gak gosong di neraka, tetapi sebaliknya, memperoleh hidup yang kekal atau gaullnya ngadem di surga (walopun gue belom pernah ke neraka atau surga, tapi denger-denger sih neraka itu panas, surga itu adem, haha :p).

Pula, ketika gue dateng ke ibadah Natah di gereja, beberapa kalimat bapak pendeta yang paling gue inget dan "menampol" hati adalah kasih Allah itu universal and unconditional. Universal berarti menyeluruh, Ia mengasih seluruh manusia, Dia engga memandang fisik, rupa, jabatan, status sosial, dll. Semua orang Ia kasihi. Unconditional berarti tanpa syarat. Gak kayak ngelamar kerja--yang memenuhi syarat baru diterima bekerja, Allah mengasihi semua orang tanpa syarat. Kita gak perlu pintar, IP di atas 3, biar Allah mengasihi kita. Kita gak perlu operasi plastik, sedot lemak, dll, biar Allah mengasihi kita. Kita engga perlu jadi orang lain biar Allah mengasihi kita. Karena kasih Allah itu tanpa syarat, percayalah :). Bahkan, pak pendeta bilang Allah pun mengasihi pencopet, orang-orang yang udah nyakitin kita pun Ia kasihi. Karena sifat Allah itu sendiri pun kasih. Ada satu kalimat bijak yang gue inget, kita bisa aja menolak kasih Allah, tapi kita gak bisa membuatNya berhenti mengasihi kita. :)


Nah, hal itu lah yang gue bilang "nampol" di hati. Allah aja gak milih-milih ketika mengasihi, bahkan Dia pun mengasihi gue yang mood-moodan, cepet emosi, dan kejelekan-kejelekan gue yang lain. Masa, gue engga mau mengasihi orang lain, bahkan mengasihi mereka yang udah nyakitin gue? Nih ya, kalo main itung-itungan,  mungkin juga bisa menjadi perenungan bersama :). Berapa kali sih kita udah nyakitin Allah? Bangun pagi yang dikerjain langsung ngecek hape? Saking capek dan ngantuknya, malem hari, liat kasur langsung tidur pules? Dapet nilai jelek, langsung bersungut-sungut? Ujan pas ada janji mau ketemuan sama temen-temen langsung merengut? Ada pengendara motor yang mungkin gak sengaja nyenggol motor kita, kita langsung maki-maki? Capek dikit, ngeluh? Bantuin nyokap nyuci piring, malesnya ampun-ampunan? Orangtua ngelarang kita pacaran sama dia, langsung ngambek, gak ngomong berhari-hari sama ortu? Bahkan, udah tau beda agama, tetep pacaran? dan mungkin ada semilyar kali ya hal-hal yang udah kita lakuin dari orok sampai sekarang yang udah nyakitin hati Allah. Tapi, ehhh Dia masih mengasihi kita loh. Buktinya? Kita masih bisa bernafas, masih bisa bayar uang sekolah, masih bisa makan-minum-mandi, dll, masih bisa beli ini-itu, masih bisa ngejalanin hobi yang budgetnya mahal mungkin kayak fotografi, dll, masih bisa jalan-jalan, masih bisa ketawa, masih bisa sehat, dll, itu semua bukti kasih Allah. Bukannya Allah itu Maha Kuasa, kan? Kalo kita udah nyakitin Dia berulang kali, bisa aja kan Dia men-stop kasihNya ke kita dengan tau-tau besok kita udah tertidur selamanya mungkin? (Amit-amit! >.< *ketok-ketok meja*). Hihihihihi see? Allah sangat mengasihi kita.

Lalu, teringatlah gue beberapa minggu terakhir ini gue sempet kesel dan marah dengan beberapa orang karena apa yang mereka sadar atau tidak sadari telah melukai hati gue yang belum sembuh seutuhnya ini. Gue pun sempat berpikir untuk tidak mau berurusan dengan mereka agar hati gue selamat, tapi Allah berkata lain. Dia ingin gue mengasihi mereka. Hhhh..... sampai sekarang pun rasanya masih.... sulit. Tapi, gue mau belajar taat. Selama gue bernafas, Allah telah menunjukkan bagaimana Dia mengasihi gue dan seperti itu lah gue pun harus mengasihi orang lain, bahkan orang-orang yang telah menyakiti gue. Dia telah menunjukkan caraNya di dalam mengasihi gue, dan cara itu lah yang lalu harus gue teladani dan praktekan ke orang lain. Iya, gue akuin sulit pake banget, apalagi gue bukan cat woman, gue hanya seonggok daging yang bernafas, tapi tidak adil rasanya kalau gue telah menerima kasih, tetapi gue engga memberi kasih ke orang lain yang berhak menerimanya. Setiap orang berhak menerima kasih, dan kita pun berkewajiban memberikan kasih. Ya, terkadang memang caraNya di dalam mendidik itu sangat sakit atau sulit, tetapi sebagai murid gue harus taat. Dan Allah pun akan memampukan kita yang lemah ini untuk mengasihi selama kita mau datang kepadaNya, mendekat padaNya, terus belajar dariNya dan mau diajariNya.

Teori mudah? Iya, teorinya emang mudah, ngejalaninnya susah. Tapi, kalau engga ada teorinya bisa jadi jauh lebih susah kan? Gue pun saat ini sedang belajar tentang kasih itu dan akan sangat senang sekali ketika gue tau kalo gue engga sedang belajar sendiri, kita sama-sama belajar demi kehidupan yang lebih baik. :)

Sungguh, terimakasih Tuhan untuk Natal tahun ini. Di sisi lain dari tetek bengek perayaan Natal, Kau membuat hatiku melonjak sendiri merayakan Natal, di hati. Semoga, Natal gue engga cuman di tanggal 25 ini, tapi setiap hari. Mungkin saat ini gue bisa berkata terbilang bijak atau "berat" mungkin dan di lain hari ada yang mendapati gue melakukan hal yang mungkin terbilang negatif... well, engga ada manusia yang sempurna... Tapi, sebisa mungkin, gue berusaha menjadi peribadi yang lebih baik, at least baik, setiap harinya :D. Selamat berproses, Ray! ;) hehehe. Selamat berproses juga semuanya! :D

Natal mungkin akan menjadi hambar tanpa makna, gue sangat senang apabila ada yang mau berbagi makna Natalnya di sini, agar kita bisa sama-sama belajar dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik :D.

SELAMAT NATAL 2012, teman-teman (yang merayakannya) dimanapun dan sedang merasakan apapun. :D
TUHAN memberkati kita semua hari ini dan selamanya :D


Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga