Wednesday, December 12, 2012

Ceroboh Lagi. Belajar Lagi.

Melihat blog teronggok kaku tanpa ada cerita-cerita yang bergerak di imajinasi pembaca itu rasanya kayak ngebiarin duren montong dilalerin, bukannya dimakan :#. Berhubung hari-hari ini gue masih belum bisa bernafas tenang pasalnya adaaaaaa aja urusan kampus yang belum kelar, jadi gue cuman bisa menulis seadanya. Seadanya yang ada di otak dan yang ingin dikeluarin aja dari hati, daripada hati gue penuh sesak kan? Emang hati gue metro mini :p.

Oke, ada gak sih di antara kalian yang berzodiak cancer dan ber-golongan darah B? Kalau ada, please ngacung dong! (gak keliatan juga kali, Ray! -.-"). Gini, ini gue bukan sedang mempercayai ramalan zodiak atau sejenisnya, tapi sering banget gue baca karakteristik zodiak cancer itu adalah ceroboh, pula gue pernah liat tweet-nya golongan darah yang bilang kalau golongan darah B itu orangnya ceroboh. WHUAT! kenapa mereka kompak sekali? Hallo! Gue cancer dan golongan darah gue B, lalu gue ceroboh? Iya! >.<"

Hmmh... sebenernya sebelum gue membaca 2 pernyataan sama dari 2 sumber tersebut, gue merasa sering banget ngelakuin hal yang salah dan baru sadar kalau seharusnya gue gak ngelakuin hal itu setelah hal itu gue lakuin, aahh gitu lah pokoknya, intinya gue itu suka telat kalo mikir hal yang menurut gue bener dan tepat. Gue inget banget 1 kejadian ceroboh yang gue lakuin saat berseragam putih biru. Waktu itu maceeeeet banget dan habis hujan, jadi otomatis trotoar yang saat itu masih berbentuk tanah becek total. Padahal, saat itu gue udah nyaris telat. Lalu, turunlah gue dari angkot yang tak kunjung bergerak juga. Gue memutuskan untuk jalan aja sampai ke lampu merah, lalu oper naik angkot yang lain. Apesnya gue turun di tanah yang becek dan sejauh mata memandang jalanan becek semua, bisa-bisa sepatu gue udah gak berwujud lagi kalau lewat jalan itu. Tapi, apa boleh buat, fokus gue cuman secepetnya oper ke angkot dan gue gak telat sampe sekolah. Alhasil, gue dengan muka bergidik jalan di tengah tanah yang becek-nya amit-amit dan sepatu gue kotor semua. Gak mugkin juga gue ke sekolah dengan wujud sepatu kayak abis kecemplung di Lumpur Lapindo gini. Akhirnya, gue mampir ke warung dan dengan segenap malu numpang ke kamar mandi buat bersihin sepatu. Nah, besoknya pas ngelewatin jalan yang sama dengan cuaca yang lebih cerah, gue baru sadar kalo jalanan di sebrang jalanan becek itu beraspal dan kenapa gue gak nyebrang dulu aja daripada jalan di jalanan becek?

Nah, itulah salah satu pengalaman yang kadang membuat gue galau ketika berada di ambang pilihan. Gue sudah berusaha menimbang-nimbang berbagai hal sebelum memilih, walopun pada akhirnya terkadang pilihan yang sudah gue ambil pun hhhh.... pilihan yang lain lebih baik dari pilihan yang gue pilih. Therefore juga, gue sering ngelakuin hal yang ceroboh karena udah pusing gak mau berlama-lama memilih dan tindakan yang spontan atau cepat malah menimbulkan kecerobohan. Ah, apa memang itu nature gue kali ya? :o

Tapi, dari sekian banyak hal-hal menjengkelkan karena kecerobohan dan keplin-planan gue itu gue berusaha mengambil hikmah. Ya, katanya, everything happens for a reason, gue tambahin dikit ahh for a good reason. Oleh karena itu, gue gak mau melewatkan kejadian gak enak bagitu aja tanpa belajar darinya. Terkadang hanya hal-hal simpel yang gue pelajari, tapi ahh daripada tidak sama sekali kan?

Ada lagi nih yang mengganjal hati karena kecerobohan gue. Tepat terjadi hari ini. Jadi, gue udah gerah banget di Salatiga, padahal di sana sedang musim hujan. Maksudnya, gue sudah gerah sama semua urusan studi di sana. Rasanya begitu kelar semua tugas dan tes, gue akan langsung pesan tiket dan pulang ke rumah. Ya, gue kangen banget sama rumah dan seisinya, kangen main sama Boni juga. Lalu, terjadilah. Padahal, bokap udah wanti-wanti "selesein dulu urusan kampus, baru pulang" dan gue bilang "semua udah beres." Begitu di hari gue menunggu bis yang akan mengantar gue pulang, ada sms masuk. Nilai test gue udah keluar dan ternyata hasilnya "kiamat!". Gue harus ikut test remidi yang jatuh pada hari Jumat, kalau gak mau mengulang matkul itu lagi di semester depan. Lalu, di tengah kegelapan di dalam bis, gue hanya bisa menangis sambil menyesali pilihan gue untuk segera pulang. Seandainya gue nunggu hasil test dulu, gue gak akan bolak-balik Salatiga demi test remidi ini, secara ongkosnya juga engga murah. Then, regret always comes late.

Tuh kan, gue ceroboh lagi kan! Rasanya gue engga lulus-lulus dalam soal pengambilan keputusan dan kecerobohan. Lagi, gue mencari hikmah dari kejadian ini kalau segala sesuatu yang terburu-buru itu tidak lebih baik dari segala sesuatu yang dikerjakan atau dipikirkan atau diputuskan dengan tenang. Lagi pula, gue jadi bisa bantu temen-temen seangkatan yang sedang persiapan bikin properti untuk LoVED (sejenis lomba perangkatan) tahun depan dan bisa beli oleh-oleh buat temen-temen di Depok yang udah pada nagih.

Oke deh, berharap semua yang sudah terjadi ini jadi pelajaran berharga. Buat gue dan mungkin kalian yang pernah ceroboh juga, engga peduli seberapa banyak kamu ceroboh selama hal itu tidak disengaja dan kamu memetik pelajaran berharga darinya :). Eh, btw, sadar engga sih, ternyata yang namanya hikmah dari sebuah kejadian itu engga nongol gitu aja, tapi kadang kala kita perlu berusaha mencarinya. Ada kondisi dimana kita perlu mencari hikmah atau kita tidak membawa pulang apa-apa. :)

Teman, doain gue ya! Semoga test remidi gue lancar dan hasilnya jauh meningkat, sehingga gue bisa lulus dan berliburan dengan tenang. Amin. Terimakasih :)

No comments:

Post a Comment

monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).

Waspada Gudang Celotehan Bajakan!

Belakangan ini gue iseng buka blog gue setelah sekian lama gak terjamah. Gue iseng aja ketik keyword "Gudang Celotehan" di Googl...