Tiny Little Miracles

Kalau lo percaya, di hidup ini ada banyak sekali keajaiban kecil yang disediakan Tuhan, yang sedikit saja lo abaikan, dia menjadi hal biasa yang lo inget aja engga.

Gue, orang yang percaya dengan keajaiban-keajaiban kecil dalam keseharian. Yang gue maksud dengan keajaiban-keajaiban kecil dalam keseharian adalah segala sesuatu yang tidak disangka-sangka terjadi di dalam hidup dan membuat gue sontak amazed dengan semua yang sudah atau sedang terjadi itu. Ini bukan kebetulan, tetapi seperti ada sebuah rancangan lain di dalam rancangan yang gue buat sendiri sehari-hari. Did you get the point? Jadi, kayak ada "sesuatu" yang merencanakan "keajaiban-keajaiban" itu terjadi di waktu yang tepat.


Keajaiban-keajaiban kecil ini biasanya akan lebih terlihat atau terasa pada seseorang yang suka bikin agenda atau perencanaan, sebutlah an organized person. Jadi, ketika lo sudah membuat rencana atau agenda tentang apa yang akan lo kerjakan dalam sehari dengan sangat rapih, eh ternyata, ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana lo, tapi pas lo pikir-pikir lagi ternyata hal yang tidak berjalan sesuai rencana lo itu justru like "a brilliant idea" dibanding apa yang udah direncanain sebelumnya. Something like a brilliant idea itu yang gue sebut "keajaiban kecil" dalam keseharian. Dan, gue percaya itu kerjaannya Tuhan, Pencipta semesta dan seisinya ini, yang sudah sangat baik, teliti, dan peduli sama lo, gue, kita semua. Hal-hal yang "missed" dari perencanaan, ditel-ditel yang lupa kita pikirkan, Tuhan tahu itu semua dan He is working on it, even in your best plan ever, you're never best in it anyway. But, God completes you. You must be amazed and thankful.

Jadi, beberapa keajaiban yang telah terjadi di hidup gue belakangan ini cukup lengket di memori dan memohon untuk ditulis. Tapi, gue pilih 2 kejadian aja yang paling terngiang-ngiang. Oh iya, karena gue menyebutnya keajaiban kecil, jadi ini memang kejadian kecil bahkan sepele, bukan suatu kejadian besar atau wow.

1. Keajaiban kecil pertama: Batik
Semalaman gue sudah merencanakan baju batik mana yang akan gue kenakan ke kantor di Jumat Batik esok hari. Ya, batik pemberian dari salah seorang teman kantor gue sendiri. Kenapa? Karena besok adalah Jumat Batik terakhir yang gue ikuti sebelum gue pindah bekerja. Gue belum pernah pakai batik dari dia sebelumnya dan ingin sekali pakai untuk besok. Alasan lainnya sederhana, gue berharap temen gue bisa lihat dan senang kalau gue pakai batik pemberiannya yang indah tersebut. Maka, gue pakailah batik itu esoknya. Aktifitas bekerja berjalan dari pagi hingga sore. Namun, sepanjang waktu bekerja tersebut, gue belum juga ketemu dengan temen gue itu, bahkan berpapasan aja belum, mungkin karena hari itu kesibukkan merajai kami. 


Gue sempat sedikit kecewa karena niat buat nunjukkin gue make batik dari dia engga kesampean, padahal ini Jumat Batik terakhir. Tapi, ya sudahlah, gue ikhlasin aja, yang penting niatnya udah baik, begitu pikir gue. Gue lalu bersiap pulang ke kost, tapi sebelumnya mampir ke ruangan teman dahulu untuk mengembalikan barang yang gue pinjem. Sesampainya di ruangan temen gue, orangnya malah engga ada. Lalu, berbelok arahlah gue untuk kembali ke ruangan. Di ujung koridor, tanpa disangka, temen gue yang ngasih batik ini sedang ngunci pintu ruangannya, bersiap pulang. Tersenyumlah gue dengan sumringah dan menghampirinya sambil memamerkan baju batik darinya. Dirinya balas tersenyum lebar sambil bilang "bagus!" Seraya menyusuri koridor bersama, gue ceritakanlah betapa hopeless-nya gue tadi karena gue pikir engga akan ketemu dirinya sama sekali hari ini dan gagal pamer batik, tapi ternyata engga. 

Hal-hal tak terduga di luar rancangan gue, yang nyaris seperti kebetulan, tapi gue sih percayanya Tuhan tahu dan peduli dengan niat gue (yang lumayan kekanak-kanakan) itu. Maka, terjadilah semesta mempertemukan gue dengan teman gue itu saat jam pulang bekerja. Cara bekerja Tuhan terhadap hal-hal kecil atau sepele yang bikin gue amazed itulah yang gue sebut "keajaiban kecil." Dan, keajaiban kecil selalu berakhir pada kebaikan bagi diri kita sendiri.


2. Keajaiban kecil kedua: Pesan Terkirim
Gue inget banget, gue pernah bersungut-sungut karena harus mengerjakan satu hal bersama dengan teman gue. Bukan temen gue yang ngeselin, tapi cara bekerja yang melibatkan orang lain untuk satu hal tersebutlah yang awalnya gue pikir menyebalkan dan ribet.

Jadi, gue harus mengirim email berisi PowerPoint hampir setiap minggu ke teman gue ini untuk membagikan apa yang gue sudah persiapkan. Begitu juga sebaliknya, dia kirim PPT ke gue. Berjalanlah terus seperti itu pola bekerja gue dan dia. Terkadang gue merasa pola bekerja seperti ini menghambat kelancaran dan kecepatan gue dalam bekerja. Tapi, tunggu dulu.


Ada satu hari dimana gue kehilangan semua data di flashdisk gue karena flashdisknya rusak. Semua data di dalamnya tidak terselamatkan. Gue dengan sangat jenius pun tidak pernah mem-backup semua data itu ke komputer kantor atau laptop gue yang udah uzur di kost. Padahal, gue memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan dari setiap pertemuan yang harus segera dikumpulkan. Di sini gue merasa galau sebenar-benarnya arti galau.

Di saat galau dengan musibah rusaknya flashdisk, gue inget kalo gue bekerja barengan sama temen gue dimana gue selalu share PPT ke email dia. Berasa dapet duren mateng jatoh di ember, gue bisa menyelesaikan laporan berkat nge-scroll-down-in bagian Pesan Terkirim di email untuk menyimpan PPT-PPT lama. Ternyata, Pesan Terkirim ini sudah menjadi back-up beberapa data gue, bahkan data terpenting. Ngirim-ngirim email yang dulunya nyebelin itu sekarang jadi sangat membantu.

Dari kejadian ini, gue sangat bersyukur. Tuhan mampu membuat gue melihat yang tadinya "kenapa begini? kenapa begitu?" menjadi "UNTUNG begini, untung begitu." Lagi-lagi, gue dibuat terkagum dengan cara Tuhan campur tangan dalam hal-hal kecil dan sepele di hidup gue. Itulah "keajaiban kecil."


See? Those are examples of tiny little miracles that God made. Gue yakin, setiap orang pernah mengalami keajaiban-keajaiban kecil, baik disadari atau tidak disadari. Tuhan itu penuh kejutan dan manusia itu lemah sehebat apapun dia. Untung, Tuhan baik, makanya Ia turut terlibat di dalam setiap detik yang terjadi di hidup kita. Tapi, bukan berarti kita engga perlu lagi bikin perencanaan. Melainkan, teruslah membuat perencanaan dan bawa itu ke dalam doa. Inget, Tuhan itu baik, peduli, dan teliti.

Selamat menikmati dan bersyukur akan hal-hal kecil dan keajaiban-keajaiban kecil. Tuhan bersama kita. :)

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Demam Itazura na Kiss, Mischievous Kiss: Love in Tokyo