Pernah ga ngerasa "Gue ini apa? Gue engga lebih dari seonggok daging bernyawa yang bisa jalan dan ngupil dengan handal. Bahkan upil gue aja bisa jadi lem, sementara gue merekatkan hatinya dengan hati gue aja gak bisa..." Oke, kalimat yang terakhir itu emang lebay. Gue serius, pernah ga lo ngerasa diri lo itu gak bisa diandelin, gak bisa apa-apa, cemen lah pokoknya? Pernah gak lo ngerasa gak guna, gak bisa jadi orang wow yang bisa melakukan atau menciptakan hal-hal yang wow? Pernah gak lo merasa diri lo gak lebih baik dari upil yang ternyata ada manfaatnya juga buat ngelem? Gue, pernah.
Satu istilah yang bisa mendeskripsikan wacana di atas, "rendah diri." Hal ini adalah momok hancurnya seseorang jika dibiarkan berlama-lama di dalam pikiran, perasaan, dan hidupnya. Masih mending juga nyimpen upil, daripada nyimpen "rendah diri" lama-lama. Kok dari tadi upil mulu ya? Ya, mungkin karena upil itu kasian, jarang dibangga-banggakan, gue cuma gak pengen aja dia jadi rendah diri. :(
Oke, jadi gue termasuk orang yang pernah rendah diri. Bahkan, sampai sekarang perasaan tersebut sesekali datang. Rasanya engga enak lho, seperti ingin melakukan sesuatu tapi terbentur dengan tembok yang dibangun sendiri. Gegara rendah diri kreativitas dalam berkarya jadi terhambat.
Bagi gue, rendah diri adalah merasa diri rendah. Rendah itu berarti berada di posisi bawah dari yang lebih tinggi. Merasa diri sendiri itu payah, tidak mampu, dan tidak percaya pada diri sendiri kalau bisa berbuat lebih dari yang dipikirkan.
Kalau bicara rendah diri sebenarnya ada banyak jenis rendah diri. Entah itu rendah diri dengan kemampuan, rendah diri dengan penampilan fisik, dan lain-lain. Kali ini, yang gue fokuskan lebih ke rendah diri dengan kemampuan. Tapi, kalau ada manfaatnya juga untuk kamu yang rendah diri dengan penampilan, sok atuh seraplah manfaatnya. :)
Kalau bicara rendah diri sebenarnya ada banyak jenis rendah diri. Entah itu rendah diri dengan kemampuan, rendah diri dengan penampilan fisik, dan lain-lain. Kali ini, yang gue fokuskan lebih ke rendah diri dengan kemampuan. Tapi, kalau ada manfaatnya juga untuk kamu yang rendah diri dengan penampilan, sok atuh seraplah manfaatnya. :)
Seseorang yang rendah diri itu cenderung tidak sombong. Yaiyalah. Apa yang mau disombongin wong dia sendiri engga percaya sama dirinya. Tapi, jangan salah, orang yang rendah diri sebenarnya juga menyimpan kesombongan luarbiasa karena dia hanya berfokus pada kelemahan dirinya, engga terbuka dengan pertolongan-pertolongan di sekitarnya yang dapat membantunya maju, contoh pertolongan Tuhan.
Well, at the first time memang gue mendukung banget kalau rendah diri itu perasaan negatif yang engga bagus dipelihara. Namun, di sisi lain, ada baiknya gue merasa rendah diri. Kenapa? Bukan karena akhirnya gue bisa temenan sama upil karena merasa senasib, tapi karena alasan-alasan berikut, setelah pariwara yang satu ini..... *Eh, malah iklan. Maap. Berharap kalau pas nulis dibayar karena ada iklan lewat :p*
Alasan pertama. Tadi kan gue bilang kalau orang yang rendah diri itu sebenarnya sombong karena tidak terbuka dengan pertolongan-pertolongan Tuhan di sekitarnya. Nah, this is my point. Mengusir rendah diri itu engga semudah meniup gumpalan pasir di telapak tangan. Butuh proses. Salah satu bentuk proses adalah dengan terbuka. Seorang rendah diri yang sudah dan sedang terus mengalami pertumbuhan biasanya mulai peka melihat pertolongan-pertolongan di sekitarnya yang dapat membuatnya menjadi lebih baik. Jadi, rendah diri itu masih ada dengan kadar yang mulai berkurang. Pointnya adalah rendah diri menolong kita untuk peka dan terbuka menerima bantuan-bantuan dari Pencipta melalui ciptaan-ciptaanNya.
Alasan kedua. Rendah diri itu perlu agar kepala kita engga besar. Bukan literally, maksudnya adalah agar tidak sombong. Menyadari diri ini tidak ada apa-apanya dan perlu bantuan menolong kita untuk mengakui bahwa jika sesuatu yang baik berhasil kita kerjakan berarti itu bukan hasil kerja keras kita semata. The first point will always go to The Lord. Indeed. Karena pertolongan Tuhan melalui banyak hal di sekitar lah yang menolong dan memampukan kita mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. So, kita engga seharusnya membanggakan diri berlebihan karena tanpa campur tangan Tuhan hal-hal tersebut tidak akan terjadi atau selesai.
Alasan ketiga. Grace and grateful. Mereka bukan nama calon anak-anak gue nanti, tapi bagus juga ya buat jadi nama anak, hihihi, oke salah fokus. Well, as what i said before, jika kita yang rendah diri ini berhasil mengerjakan atau menghasilkan sesuatu berarti ada campur tangan Tuhan sehingga kita engga berhak sombong. Nah, in that case, we will see God's grace yang telah menolong kita melalui banyak perkara. Anugerah Tuhan dong kalau kita yang minder ini ternyata bisa melalui banyak perkara dengan baik dan masih bernafas. Anugerah adalah pemberian yang diberikan secara cuma-cuma dan tulus kepada orang yang engga layak menerimanya. Balik lagi, siapa sih kita? sering kali bahkan diri sendiri aja merasa engga lebih baik dari upil, emang layak dapat pemberian? Toh kalau kita dapat anugerah itu pasti karena Tuhan sendiri yang emang dasarnya penuh kasih dan mengasihi kita yang lemah ini. So, karena anugerahNya kita bisa mengerjakan banyak hal, melewati banyak tantangan, dan menjadi lebih baik. Bersyukurlah! Bersyukur karena bisa mencicipi manisnya kasih Tuhan dalam hidup kita. :)))
Merangkum semua alasan di atas, rendah diri menjaga kita untuk tetep menundukkan kepala mengingat siapa kita sesungguhnya dan memandang ke atas melihat, memohon, dan mensyukuri Pribadi yang sudah dengan penuh kasih menolong kita.
Jadi, siapa yang masih rendah diri? Rendah diri oke selama itu membuat kita semakin dekat dengan Pencipta. Ketika kita memiliki hubungan yang baik dengan Pencipta, kita tahu arah mana yang harus dituju dalam hidup ini. Logis bukan? Emang Allah itu luarbiasa. :)