Karena Tansen.

Selamat malam, dunia dan kamu yang mampir kemari. Detik ini, banyak sekali yang ingin kuceritakan pada blogku yang tak seberapa rupawan tapi setia ini. Saking banyaknya, mungkin tulisan ini akan tercipta seadanya, tanpa editan luarbiasa di sana-sini, jadi mohon maaf sebelumnya jika tulisan ini tidak sempurna (padahal biasanya juga tulisan gue berakhir seadanya, hahaha).

Oke, aku perlu tenang beberapa detik untuk memilih bagian mana yang terlebih dahulu akan kubagikan di sini. Rasanya seperti pedagang kaki lima yang sedang bersembunyi dari kejaran Satpol PP, tapi aku adalah seorang pekerja yang sedang dikejar waktu karena besok harus bangun pagi-pagi buta. Jadi, aku harus berpikir dan menulis dengan cepat. Menyebalkan ya, tapi ah sudahlah.

Jadi, begini. YAY! Aku sudah menemukan hasrat menulis di blog lagi. Oke, lebih tepatnya, hasrat mengetik sebuah tulisan di blog. Ini berkat Tansen. Tau siapa dia? Jika kamu adalah pencinta buah-buah karya Dewi Lestari yang akrab dipanggil Dee itu kamu pasti tahu siapa itu Tansen. Pria yang kehadirannya kukenali dari buku Madre ini terang-terangan mengungkit tentang komitmennya untuk sekali seminggu menulis blog. Pria yang hidupnya dipenuhi dengan ke-random-an ini berani berjuang untuk menulis blog yang tampaknya tak penting bagi beberapa orang, tapi baginya adalah sebuah terapi. Ya, aku setuju. Sesaat setelah membaca bagian komitmen Tansen itu aku langsung setuju!

Apa yang kualami dan beberapa yang tersimpan di hati ini tidak bisa selamanya hanya memojok di hati atau menguap ditelan hari, harus dibagikan. Ya, menulis adalah terapi. Setidaknya itu terbukti ketika aku merasa lebih baik setelah menuangkan apa yang kualami atau kurasa di blog. Tentunya, tanpa melupakan bahwa curhat terbaik itu dengan datang pada Tuhan.

Jadi, terimakasih Dee yang sudah mengenalkanku pada Madre dan Tansen, terutama pria gimbal itu, aku kembali menggebu-gebu untuk menulis di blog dan berharap tulisan yang alakadarnya ini ada yang rutin membaca, entah siapa. Biasa, harapan penulis amatir, secuek apapun aku, tulisanku tetap berharap ada yang membaca, hehehe.

Oh iya, karena kebiasaan PHP-in blog, aku tidak menjanjikan untuk datang seminggu sekali menulis apapun, tapi aku janji aku akan tetap menulis di blog ini tentang apapun, kapanpun ide itu datang, pastinya juga saat ada koneksi internet.

Selamat malam.

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga