Kesempatan untuk Menyapa

Akhirnya aku tiba di hadapan deretan menu makan siangku setelah mengantri panjang tadi. Kuambil piringku, lalu kutaruh beberapa sendok nasi, lauk, dan sayur. Memandang makanan di piringku ini rasanya liurku hampir menetes. Aku ingin segera meraih kursi di pinggir pantai, lalu menikmati makan siangku di sana sambil bersenda gurau dengan teman-teman yang lain. Ah! Sebelum tiba di kursi itu, aku harus mengambil dulu segelas air daripada bolak-balik. 

Hmm... makan siangku akan menjadi sempurna jika ada sepiring potongan-potongan buah sebagai pencuci mulut. Teman-teman menyebutku siput, alias pemalas, malas beranjak jika sudah nyaman dengan sesuatu. Oleh karenanya, akan kuboyong sekalian sepiring kecil santapan pencuci mulutku siang ini. Dengan segala daya upaya, kuakali hingga dua tanganku ini mampu membawa sepiring makan siang, sepiring kecil pencuci mulut, dan segelas air mineral. Bukan siput cerdas namanya kalau kedua tanganku tidak mampu mengangkut hidangan makan siangku ini, meskipun aku harus berjalan dengan sangat hati-hati agar aku tidak kehilangan semua hidangan makan siangku.

Kuberjalan dengan pelan, namun pasti. Kutatap baik-baik kedua piring dan sebuah gelas di hadapanku ini. Sesekali kumenatap ke depan, memerhatikan jalan agar tidak menabrak siapapun. Tapi, tunggu, astaga! ada dia! Iya, dia yang harus kusapa, dia yang sedang berdiri di depan dispenser untuk mengantri mengisi air ke botol minumnya. Bagaimana ini?

Sulit rasanya jika harus membagi konsentrasiku dengan menyapanya, karena langkahku harus stabil. Akhirnya kuputuskan, aku menatap makanan di tanganku saja dengan penuh konsentrasi. Aku semakin mendekat padanya. Aku... melewatinya, tanpa menyapa. Padahal aku sempat memergoki ia menatap ke arahku, mungkin berharap disapa. Tapi, aku melewatkannya... Padahal bertemu dengannya seperti menunggu bintang jatuh. Hanya keberuntungan yang mempertemukanku dengannya, tapi aku sudah melewatkannya, kesempatan untuk menyapa. Maaf...


Comments

Post a Comment

monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga