Sunday, August 25, 2013

aku hanya bisa meraba kanvas yang telah bercorak

suara indahnya memenuhi ruangan
nada-nada berkolaborasi dengan musik yang ada
harmonis nian
orang-orang terperangah
menatap pada satu titik
mendengar pada satu suara
dia

mungkin saat itu malaikat-malaikat surga turut bersukacita
menari-nari dengan harpanya kian kemari
turut menikmati indah suaranya

pun aku terhanyut
tenggelam dalam alunan demi alunan
terperangah
suaranya bukan hanya membuatku berdecak kagum dalam hati
tetapi juga mengusik lubuk hati yang terpelosok dan menggugah yang sedang tertidur: iri

betapa bahagianya ia yang maksimal mengolah hartanya
betapa puasnya setiap nada yang keluar dari pita suara emasnya
betapa hebatnya ia bisa melipatgandakan talentanya
betapa mengagumkannya sesama bisa turut tersenyum mendengar lantunan nadanya

bukannya aku tidak berterimakasih
hanya ada beberapa keheranan yang mengusik
bukankah kamu bahagia hanya diberikan gunting dan kertas
bukankah kamu bisa menari dengan lincah di atas kertas bersama pensil dan pena
bukankah kamu merasa hebat ketika bisa berpendapat meski tak bersuara

selama ini, apakah hartaku sedang kutinggalkan?
tidak mungkin!
aku tidak tega!
kalau ditanya mengapa kamu bahagia?
aku akan menyebutkan peralatan itu dengan segera

aku kangen ingin bermain dengan mereka
menghabiskan waktuku bersamanya
tidak peduli penilaian
tidak peduli apa kata orang
aku rindu...


tapi, aku hanya bisa meraba kanvas yang telah bercorak hasta karya sang maestro
aku hanya bisa mengikuti setiap goresannya dengan telunjuk
aku hanya bisa mengamat-amati
aku hanya bisa menatap gunting, kertas, pensil, tanpa memiliki banyak waktu berkualitas bersama mereka

apa yang sedang kutinggalkan?
apa yang sedang kukejar?
apa yang sedang kukerjakan?

tolong jangan menilai!

kau tau tidak pernah mudah turut menelusuri aliran sungai sampai ke muara
apalagi harus menyelami pikiran Pencipta

hati ini hanya sedang terusik
bukankah itu baik?
agar aku bisa berdiskusi lebih matang denganNya
mungkin bukan diskusi yang akan selesai dalam waktu 2 atau 3 jam
tapi, selama raga diberi nafas.

No comments:

Post a Comment

monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).

Waspada Gudang Celotehan Bajakan!

Belakangan ini gue iseng buka blog gue setelah sekian lama gak terjamah. Gue iseng aja ketik keyword "Gudang Celotehan" di Googl...