Iya, sepertinya ada yang
salah. Ada yang salah dengan mata, ada yang salah dengan jari telunjuk
kanan dan jari untuk mengetik, ada yang salah dengan mulut, ada yang
salah dengan pikiran, ada yang salah dengan detak jantung, dan ada yang
salah dengan perasaan. Sebenarnya semuanya hanya sederhana. Sesederhana
meninggalkan ponsel berjam-jam tanpa perlu mengeceknya, sesederhana
tidak menggulir kursor di chat tab dan mencari sebuah huruf mati,
sesederhana mengatakan yang sepaling-benar-benarnya di paling pelosok
hati, sesederhana mematikan lampu lalu tidur tanpa memikirkan dan
membayangkan akan kemungkinan apapun, sesederhana tidur dengan detak
jantung normal dan tidak terburu-buru, sesederhana merasakan rasa yang
normal senormal detak jantung dan biasa seperti hari-hari biasanya jauh
sebelum saat itu, dan sesederhana untuk tidak menulis apapun yang
berkaitan dengan sesama itu karena hanya akan membuat semakin ada yang
salah.
Hanya masalah kebiasaan dan itu pun belum genap 21 hari untuk menjadi sebuah kebiasaan, seharusnya tidak perlu ada penyebutan hal-hal di atas. Dan memang itu bukan hal yang luar biasa untuk merasa ada yang salah. Apakah yang terjadi hanya sebuah perasaan berlebihan yang mencoba menguasai sehingga merasa ada yang salah? Atau ada hal lain yang saya enggan sekali menyebutnya dan membenarkan semua yang salah? Ya, semoga hanya perasaan yang berlebihan, pasalnya saya teringat akan kalimat yang menegaskan bahwa perasaan itu dapat mempengaruhi dan jangan sampai dipengerahui atau dikuasainya. Ya, manusia bisa mengontrolnya. Apalagi, saya sudah SOS sama Tuhan.
Lalu, hentikan kebiasaan dengan kebiasaan. Hanya perlu waktu untuk terbiasa tanpa hal-hal tersebut dan bebas dari perasaan-perasaan tidak jelas, kembali ke kehidupan yang senormal dan sebahagia biasanya. Dan tidak perlu menunggu 21 hari untuk menjadi terbiasa, hanya saja lebih tegas lagi dengan diri. Tegas! Setiap orang berhak untuk bebas dan bahagia. Saya juga. :)
Hanya masalah kebiasaan dan itu pun belum genap 21 hari untuk menjadi sebuah kebiasaan, seharusnya tidak perlu ada penyebutan hal-hal di atas. Dan memang itu bukan hal yang luar biasa untuk merasa ada yang salah. Apakah yang terjadi hanya sebuah perasaan berlebihan yang mencoba menguasai sehingga merasa ada yang salah? Atau ada hal lain yang saya enggan sekali menyebutnya dan membenarkan semua yang salah? Ya, semoga hanya perasaan yang berlebihan, pasalnya saya teringat akan kalimat yang menegaskan bahwa perasaan itu dapat mempengaruhi dan jangan sampai dipengerahui atau dikuasainya. Ya, manusia bisa mengontrolnya. Apalagi, saya sudah SOS sama Tuhan.
Lalu, hentikan kebiasaan dengan kebiasaan. Hanya perlu waktu untuk terbiasa tanpa hal-hal tersebut dan bebas dari perasaan-perasaan tidak jelas, kembali ke kehidupan yang senormal dan sebahagia biasanya. Dan tidak perlu menunggu 21 hari untuk menjadi terbiasa, hanya saja lebih tegas lagi dengan diri. Tegas! Setiap orang berhak untuk bebas dan bahagia. Saya juga. :)
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).