Perkenalkan, Sahabat-Sahabat Terbaik :')

Mengulangi judulnya. Perkenalkan, ini dia sahabat-sahabat terbaik gue di dunia ini. Sahabat-sahabat gue yang ingin gue kenalin saat ini adalah sahabat-sahabat luar biasa. Mereka tidak mendengar dan melihat, tapi setia dan berempati dengan perfekto. Mereka tidak mendengar dan melihat, tapi mampu menghibur dan mengembalikan mood menjadi baik. Mereka melihat dan mendengar, tapi tidak mengerti, namun setia menemani. Meskipun begitu, kehadiran mereka tidak menggeser kehadiran orang-orang yang juga menjadi sosok-sosok terpenting di hidup gue, seperti keluarga dan teman-teman. Terimakasih Tuhan untuk kehadiran mereka semua. Gue yakin mereka ini hanya secuil kasih yang Tuhan tunjukkin buat gue.


Yang ini namanya Boni.

Ya, Boni mungkin sosok paling eksis yang paling sering gue sebut di blog gue ini dibanding sahabat-sahabat setia gue yang lain, hihihi. Dia ini anjing pertama yang menjadi anjing peliharaan di rumah gue. Bulunya tebal dan abu-abu kehitaman. Kalau dia sedang tengkurap persis ulet bulu raksasa, hiiii mengerikan sebenarnya. Hobinya patroli rumah dari serangan kucing, tikus, dan bajing; main bola; main kain gombal; dan makan apapun yang dia lihat amat menggodanya untuk dimakan seperti tisu dan potongan plastik.


Dia adalah satu dari tiga sahabat terbaik gue. Pertama, karena dia lucu dan ngegemesin. Kalau dia lagi pengen minta diajak main, ekornya goyang-goyang kiri-kanan dengan semangat, pantatnya juga megal-megol, lidahnya melet-melet, terus mepet-mepet kaki gue. Terkadang kalau lagi bosan atau kesal, bermain sama dia bisa jadi jurus yang ampuh untuk mengembalikan mood jadi baik lagi. Dia juga asik kalo diajak cerita-cerita. Ya, emang sih, dia pastinya engga ngerti apa yang gue ceritain, tapi at least gue lega curhat sama dia dan terjamin keamanannya karena dia engga mungkin ngebocorin ke siapapun kan? Pokoknya Boni the best lah jadi mood booster gue! Dia juga yang bikin gue kangeeeeen banget mau pulang kalau lagi merantau di Salatiga. Eniwei, thank you, Boni! XOXO


Lalu, kenalin juga nih sahabat gue yang kedua, namanya Kopi Saset.

Wah, dia sih best friend gue banget, apalagi saat gue sedang menyandang status anak kost. Rasanya kalau gak ada dia di kamar, hati gue gak tenang, karena bosan dan bete datang tanpa diundang, so stok kopi saset harus selalu redeeeeeeh di toples kamar kost gue. Walaupun banyak yang menghina dia, katanya kopi saset itu bukan kopi. Tapi, gue gak peduli, yang gue tau kopi saset bisa jadi mood booster gue juga dan partner setia kala mengerjakan tugas-tugas yang segambreng-gambreng banyaknya. Saking senengnya gue dengan dia, pernah gue bikin puisi alakadarnya tentang dia, tentang bagaimana dia dengan sukses menjadi sahabat yang meskipun tidak mengerti isi hati gue, tapi mampu berempati dengan baik atau perfekto dengan cara memiliki rasa yang sama: pahit (bisa dilihat puisinya di label "puisi seadanya", hehe). Pula, dia ini setiaaaaaaaaaa nemenin gue sampe subuh manakala badai tugas menerpa tanpa kenal ampun *ejigileee bahasanye :p*.

Merek mereka pun bervariasi, tapi ada satu merek kopi saset yang sangat membuat gue jatuh cinta bukan kepalang sama rasanya. Cafelicious Javabica. Semua varian rasanya gue suka, tapi yang paling the best itu Moccachino-nya! :9 (promosi dikit :p). Engga cuma sebagai sahabat yang setia dan berempati dengan baik saat gue sedang sedih, tapi juga dia bisa menjadi sahabat yang asyik, apalagi bila disandingkan dengan sederet koleksi musik (beat, mellow, apapun deh yang enak didenger) dan buku atau novel atau komik. Wow, is that heaven? Emm Yap, I think! :p. Thanks, kopi saset sudah menjadi sahabat yang asyik dan berempati dengan perfekto! :D


Selanjutnya, Cokelat. "Salam kenal!" katanya :).
Dia ini juga salah satu sahabat terbaik gue. Ya, kembali lagi dengan alasan simpel, karena dia bisa menjadi mood booster gue juga. Seperti kebanyakan orang tau kalau salah satu manfaat coklat adalah menenangkan, bisa mengembalikan mood, dan memang terbukti. Memang sih, berbeda dengan kopi saset, cokelat engga selalu ada di kamar kost ataupun di rumah gue karena harga cokelat yang terbilang agak mahal untuk kantong anak kost kalau sering-sering dibeli. Cokelatnya juga bukan cokelat Superman ya, tapi kayak Silverqueen atau Toblerone, hahaha.
Nah, sebagai ganti cokelat batang yang tidak bisa dikonsumsi sering-sering, ada Milo, ya susu Milo. Ini juga gue suka banget! Hampir sama seperti kopi saset, dia selalu ada di dalam toples bersama kopi saset. Racikan andalan gue adalah sebungkus Milo tanpa gula, diseduh dengan air panas setengah gelas belimbing, tanpa tambahan gula sebutirpun, lalu diaduk sampai larut. Kepulan asapnya karena masih panas kalau dihirup pun bisa menenangkan banget! suer! (buat gue sih, hehehe). Jadi nanti kalau diminum rasanya akan menjadi kombinasi tawar, agak pahit, agak manis, dan hangat. Mantaaaaaap! Kalau udah minum Milo dengan racikan andalan tersebut semua beban di kepala luruh perlahan demi perlahan, benar-benar bisa menenangkan pikiran dan mengembalikan mood. Sahabat gue ini emang baik banget, dia tau apa yang gue suka! hahaha.
Terimakasih ya, Cokelat, Milo! Love youuuuuuu :*



Ketiga hal di atas gue sebut sahabat terbaik karena mereka hadir di hidup gue dengan apa adanya, jujur, dan setia. Layaknya seeorang menyebut orang lain sebagai sahabat karena orang tersebut selalu ada di saat suka dan dukanya, begitu pun dengan mereka. Mereka selalu ada di saat gue butuh, saat gue sedih, kecewa, sebel, marah, bosan, bahkan saat senang, girang, rempong. Mereka mungkin tidak bisa meresponi gue dengan memberi nasehat atau kalimat-kalimat motivasi, tapi kehadiran mereka dan rasa yang mereka ciptakan adalah respon terbaik mereka. Mereka engga pernah motong cerita gue kalau gue lagi curhat, engga pernah sok tau, engga pernah nyalahin gue (ya secara mereka engga bisa bicara, malah benda mati). Jangan pikir gue sakit jiwa kali ya curhat sama mereka karena gue yakin kebanyakan orang pun punya hal-hal yang menenangkan dan menjadi mood booster kan? Gue hanya merasa lebih baik ketika ada mereka. Sebenarnya gue juga engga curhat dalam artian ngomong langsung ke mereka, gue hanya merasakan rasa yang penat dan seolah-olah mereka tahu benar apa yang gue rasakan dan dengan apa adanya membuat perasaan gue menjadi... lebih baik.

Gue ulangi penggalan-penggalan kalimat gue di atas. Meskipun begitu, kehadiran mereka tidak menggeser kehadiran orang-orang yang juga menjadi sosok-sosok terpenting di hidup gue, seperti keluarga dan teman-teman. Terimakasih Tuhan untuk kehadiran mereka semua. Gue yakin mereka ini hanya secuil kasih yang Tuhan tunjukkin buat gue. Kasih terbesar dari apapun juga ya cuma gue temukan di Dia. :)

Comments

Post a Comment

monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga