Wow Wow Wow-nderful Easter 2011

Ini adalah Paskah terunik seumur-umur gue. Agak sedih sih sebenarnya karena ga ngerayain Paskah bareng keluarga di kampung halaman (hayahh), tapi Tuhan menggantinya dengan hal lain yang lebih dari biasa, ngerayain Paskah bareng teman-teman sepelayanan dan kamar kos gue yang tercinta. Lebih dari satu cerita gue alami di Paskah hari ini menambah warna-warninya Paskah gue dibanding tahun-tahun sebelumnya. Banyak pengalaman baru juga yang boleh gue cicipi hari ini.

Dimulai dengan pagi yang mendung, gue yang biasanya gedubrukan buru-buru pergi gereja jam 7, sekarang bisa santai karena gue akan ke gereja yang ibadahnya jam 9 pagi. Seinget gue bapak majelisnya bilang ibadah Paskah diadakan dua kali, jam 5 subuh dan jam 9 pagi. Pengen sih ibadah subuh tapi takutnya pintu Surga belakang kampus belum buka jadi kan capek kalau harus jalan muter jauh ke gereja. Akhirnya diputuskan gue akan ke gereja yang jam 9 bareng temen gue, Eres dan Ka Febe. Begitu gue keluar dari kos, gue agak heran kenapa jalanan kemiri 2 ini begitu sepi, biasanya ada banyak yang juga jalan mau ke gereja. Titik keheranan gue dimulai dari situ, apa gue salah jam kali ya? pikir gue sambil terus jalan bareng Eres dan Ka Febe. Seperti biasa sembari jalan, kita ngelawak walaupun kita bukan pelawak tapi paling engga kita bisa ketawa (apa sihhhh?? =___=).

Sesampainya di gereja, kita kehabisan stok liturgi. Ahh, gapapa, Ka Febe bawa KJ kok, pikir gue santai. Kita masuk ke dalam gereja, mencari posisi duduk yang pas diantara jemaat yang..... kok udah tua semua ya? mana anak mudanya? gue terheran-heran melihat jemaat di dalam gereja kebanyakan opa-opa dan oma-oma, ditambah sepi tidak seramai biasanya. Engga berapa lama, seorang temnnya Ka Febe mengungkapkan fakta yang sebenarnya kalau ternyata ibadahh jam 9 itu ibadah pake bahasa Jawa. Tepuk jidat! Untung temennya Ka Febe berbaik hati memberikan liturgi "Bahasa Jawa"nya ke kita. Hampir sepanjang ibadah gue hanya melakukan aktivitas-aktivitas ga jelas seperti sedikit tertidur ketika doa syafaat, ngemil permen, ketawa tiap denger kosakata bahasa Jawa yang kocak dan terdengar seperti Bahasa jepang dan Spanyol, pokoknya kegiatan diluar mendengarkan karena gue juga engga ngerti apa yang diomongin (T.T). Tapi tenang, Paskah kali ini gue tetap mendapat Firman Tuhan yang menguatkan, untung warta jemaatnya pake bahasa Indonesia, jadi gue bisa baca ringkasan kotbahnya. FirTu Paskah yang gue tangkep adalah tentang Maria yang melihat Tuhan. Melihat Tuhan di sini bukan hanya melihat secara fisik atau dalam arti eksplisit tapi juga dalam arti implisit, yaitu lebih ke melihat dengan mata hati. Jadi, melihat Tuhan berarti menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan hidup berlandaskan iman kepadaNya. Juga, kita yang "telah melihat Tuhan" diundang untuk memberikan kesaksian tentang Yesus yang bangkit itu. Sehingga pertanyaannya adalah sudahkah orang lain "melihat Tuhan" lewat hidup kita? So, hidup kita harus jadi berkat buat orang lain karena Tuhan mati dan bangkit bukan hanya untuk diri kita saja, tapi juga untuk orang lain.
Pengalaman pertama mengikuti ibadah dengan pengantar Bahasa Jawa yang si Eres sebut "kecolongan ikut ibadah Bahasa Jawa" ini cukup mengawali keunikan Paskah gue tahun ini.

Uniknya lagi, gue dengan temen-temen pelayanan ngadain Paskah Bersama dengan versi yang seru menurut gue, yaitu Berbagi Kasih ke RSUD Salatiga. Jadi selesai ibadah Paskah bersama sebentar, kita membentuk kelompok berisi 2 orang, mengunjungi pasien, memberi roti dan susu, dan mendoakan (jika mereka ga keberatan). Ini pengalaman pertama gue juga ngerayain Paskah yang seperti ini. Rasanya sukacita Paskah ga hanya dinikmati sendiri, tapi juga bisa berbagi sukacita dengan orang lain.
kitapun bisa narsis dimanapun, di rumah sakit sekalipun :D
Selesai kita Berbagi Kasih bersama, Pancasila menjadi singgahan selanjutnya. Pancasila itu nama tempat sejenis kayak alun-alunnya Salatiga. Sekedar untuk makan, ngobrol, dan foto-foto besama untuk menutup kegiatan Paskah kita tahun ini yang berjalan lancar. Sukacita kita saat itu benar-benar besar sampai mampu menambah semangat untuk pulang dengan jalan kaki dari Pancasila sampai kost (alibi ngirit eh hemat ehh... hmm?). Rasa kaki udah siap copot sedikit terlupakan karena sepanjang jalan kita ngobrol dan ngelawak (lagi-lagi).

Dua pengalaman baru gue di atas terhitung kocak dan unik buat gue di Paskah tahun ini. Walaupun di balik itu, sebenarnya ada rasa jengkel, sedih, dan bersalah, tapi puji Tuhan, Dia masih ngijinin gue untuk mendapat pengalaman baru, kebersamaan, dan kepedulian. Masih ada tawa, masih ada suara-suara, canda gurau, rangkulan, masih ada harapan yang gue hampir percaya itu engga ada. Tapi, saat ini Dia buktikan kalau itu masih ada, masih ada penghiburan, masih ada harapan. Anyway, Thanks GOD for my wow wow wow-nderful Easter! Happy Easter 2011 all! May GOD bless u now and forever :)

Comments

Popular posts from this blog

Seragam SMA = Baju Jojon

Postingan Galau

Dua Mimpi untuk Salatiga