Lagi, lagi, dan lagi ketika si Blacky (nama sayang leptop gue) terbuka, wifi sudah terkonek dengan mudahnya, berbekal niat awal nyari tugas, ehh malah menyangkutkan diri di blog. Somehow blog ini sudah seperti sahabat karib gue yang udah lama ga ketemu semenjak beberapa minggu lalu tugas-tugas kuliah menculik perhatian gue. Dan ketika ngebuka blog, gue ingin nulis semuanyaaaaaaaaa, semua cerita: suka, duka, senang, sedih, rindu, sebal, kecewa, capek, keluhan, ya semuanya, seperti cerita ke sahabat lama yang baru bersua. Sayangnya, gue cukup malas untuk mengingat kembali cerita-cerita terpending itu untuk gue torehkan di sini, terutama cerita yang gak enak-gak enak. terlalu malas untuk diingat lagi.
Well, yang ada di balik tempurung kepala gue saat ini adalah "Hanya Rindu Selembar Tiket." Ya, gue ingin sekali menggenggam selembar tiket. Tiket yang saat ini lebih ajaib dari tiket gratis nonton bioskop ataupun masuk Dufan. Yang ketika gue menggenggamnya gue baru benar-benar merasa bisa bernafas lega. Selembar tiket yang berisi ratusan kerinduan untuk lain-lain.... Hanya rindu selembar tiket yang mencakup kerinduan-kerinduan lain...... kerinduan-kerinduan lain..... yang meletup-letup minta dipenuhi..... Tiket bus malem.
Kumpul sama temen-temen, main, ketawa-ketawa, cerita-cerita, senang, setelah itu hening............ seperti bubur kacang hijau kurang garam. Ketika ganti hari, tepat saat mata terbuka setelah berjam-jam terlelap di malam, rindunya makin menjadi-jadi, apalagi Natal tinggal menghitung hari. Benar-benar hanya rindu selembar tiket itu.... gue juga rindu yang lain-lain, dan mereka semua bisa lumayan terpenuhi kalau selembar tiket itu sudah ada di balik genggaman tangan gue... Hanya rindu selembar tiket... hanya masalah waktu :'(
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).