petang itu belum sampai malam
angin menderu dalam kelam
dinginnya menusuk bulu roma
diamku terus menikmatinya
angin irama musik hatiku
sendu sepi dingin
sama seperti hati ini membeku
terdesak keadaan yang sumpah tak ingin
terbentukku menjadi kaku
persetan kau hai batu
daging sampai tulangku kelu
aku ini pun tak terlalu begitu
sungguh!
berontakku terbentur diri
tak terima cara kalian menerima
letihku lelah paksakan diri
terserah aku tak peduli
mutiara dalam kerangpun
tak peduli betapa dia begitu berarti
by Rayi W Karyadi on Saturday, January 8, 2011 at 9:55pm
No comments:
Post a Comment
monggo komentar membangunnya. saya dengan senang hati akan membaca dan membalasnya. :) makasih juga sudah melipir ke blog saya, jangan jera-jera untuk datang kembali, ya, hehehe. God bless you :).